
BERITA PROPERTI- Musyawarah Nasional (Munas) Realestat Indonesia (REI) tahun 2016 merupakan agenda 3 tahunan organisasi REI yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP). Munas REI akan menetapkan atau merubah AD-ART, menetapkan program umum organisasi, menilai pertanggungjawaban DPP, memilih dan menetapkan DPP masa bakti berikutnya serta program kerja berikutnya.
Munas REI 2016 merupakan yang ke XV (lima belas) kalinya diselenggarakan dan akan berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta pada 28-30 November 2016. Eddy Hussy, Ketua umum DPP REI mengatakan, rangkaian kegiatan Munas REI akan dihadiri dan dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo.
“Kehadiran Presiden yang sekaligus akan memberikan arahan, sangat penting guna mendorong semangat peserta Munas dan para pemangku kepentingan dibidang perumahan dan permukiman untuk bersama-sama membantu pemerintah menyediakan hunian yang layak dan terjangkau sesuai program

kerja pemerintah di Kabinet Kerja di masa mendatang,” terangnya.
Kehadiran pemangku kebijakan dan stakeholder perumahan dalam Munas REI XV 2016, dalam rangka mengevaluasi, memahami, memaknai proses perkembangan organisasi serta menampung aspirasi sekaligus mencari solusi guna menyusun serta menyesuaikan program kerja terkait dengan situasi kondisi yang berkembang saat ini.
“Pada ajang Munas REI kami mencoba membedah hal tersebut. Mendengarkan masukan dari para pengambil kebijakan dan suara pengembang dari berbagai daerah. Untuk kemudian hasilnya akan disampaikan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan dalam bentuk Pokok-Pokok Pikiran REI sebagai rekomendasi kepada pemerintah,” jelas Eddy Hussy.
Sementara Artur MD Batubara, Ketua Penyelenggara, mengatakan terkait dengan tema Munas tentang
Komitmen serta Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Perumahan, Bisnis Properti serta peran serta REI. Seminar akan menghadirkan para narasumber sejumlah Menteri Kabinet Kerja 2016, praktisi perbankan dan pelaku usaha real estat properti yang memiliki kompetensi di bidangnya.