Propertynbank.com – PT Azaki Food Internasional, produsen tempe yang sedang berkembang meresmikan pabrik baru seluas sekitar 2000 m2 di kawasan Bogor, Jawa Barat pada Selasa (26/9) lalu. Dengan mulai beroperasinya pabrik baru tersebut, diharapkan setiap harinya PT Azaki Food Internasional mampu memproduksi tempe hingga 4,5 ton.
Bersamaan dengan momen peresmian pabrik baru tersebut, PT Azaki Food Internasional juga menerima sertifikat U.S. Sustainable, yang diserahkan secara langsung oleh Country Director USSEC Indonesia Ibnu Wiyono kepada CEO PT Azaki Food Internasional Cucup Ruhiyat. Dengan demikian maka Tempe Produksi Azaki berhak menyematkan label bertuliskan Sustainable U.S. Soy.
Country Director USSEC Indonesia Ibnu Wiyono mengatakan, label yang diberikan kepada tempe Azaki ini bukan sekedar label biasa. Dengan penyematan label khusus yang termasuk kategori Eco Label atau ramah lingkungan ini, maka pasar dunia akan semakin terbuka.
Baca Juga : Dukung Hunian Ramah Lingkungan, J Trust Bank Siapkan KPR dengan Bunga Istimewa Hanya 2,5 Persen
“Mulai saat ini, Azaki berhak menggunakan logo ramah lingkungan yang dikeluarkan oleh U.S. Soy melalui USSEC Indonesia. Sebuah prestasi bahwa Tempe yang selama ini lebih dikenal diproduksi secara tradisional, ternyata mampu menerapkan produksi secara berkelanjutan dan secara langsung menjaga keberlangsungan alam,” ujar Ibnu Wiyono, dalam keterangannya, Kamis (28/9).
Dikatakan Ibnu, untuk mendapatkan label ini bukan hal yang mudah karena dibutuhkan komitmen dan keseriusan. Azaki, sambung dia, bisa menjalankan dan pada akhirnya membuat mereka berhak menggunakan label ini. Menurut dia, untuk membuat tempe go internasional, Azaki sudah menerapkan konsep berkelanjutan di pabrik barunya tersebut.
Terkait dengan prinsip produksi tempe keberlanjutan (Sustainability), Cucup Ruhiyat mengungkapkan bahwa Azaki menginvestasikan dana yang cukup besar agar tetap konsisten. Steam boiler di pabrik, kata dia, menggunakan energi Biomasa. Limbah yang dihasilkan juga diolah menggunakan digester biogas, sementara penerangan ruangan mengoptimalkan cahaya matahari sehingga dapat menurunkan konsumsi energi listrik.
Sebagai informasi, Tempe Azaki menggunakan 100% kedelai Amerika yang ditanam oleh petani yang menerapkan praktik konservasi air dan tanah. Pabrik ini, pantas menjadi contoh baik bagi kalangan industri untuk turut serta menjaga kelestarian planet bumi dengan memperhatikan faktor keberlanjutan.
“Tempe Azaki telah berhasil menembus pasar dunia. Setiap bulan, Tempe Azaki diekspor sebanyak 35 ton ke Jepang dan 15 ton ke Korea Selatan dan sejak awal tahun ini mulai mengekspor ke Taiwan dan Amerika Serikat. Sementara Cina dan beberapa negara Timur Tengah masih dalam proses penjajakan,” jelas Cucup Ruhiyat.
Baca Juga : Schneider Electric Indonesia Bidik Pasar Bangunan Masa Depan Ramah Lingkungan
Menurut Cucup, berbagai negara memang semakin ketat dalam memberi izin masuk terhadap produk-produk khususnya pangan. Berbagai persyaratan keamanan pangan dan label menjadi hal yang harus dipenuhi oleh produsen.
Azaki, imbuh Cucup, sejak awal berusaha berkontribusi untuk mengekspor budaya Tempe ke seluruh Dunia. Apalagi tren mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi tinggi khususnya yang tinggi protein terus meningkat pasca pandemi covid 19. Bagi Cucup, ini merupakan kesempatan yang baik untuk memasarkan Tempe dengan standar keamanan pangan yang lebih tinggi.
“Apalagi dengan pemberian label ramah lingkungan (Sustainable U.S.Soy Logo) yang diberikan USSEC, sekaligus membuktikan bahwa tempe sebagai budaya bisa bersaing dan mendapatkan tempat bukan hanya di tanah kelahirannya, tapi di seantero dunia,” tegas Cucup.
Tempe Azaki Diapresiasi
Terobosan yang dilakukan Tempe Azaki diakui oleh Sekjen Forum Tempe Indonesia (FTI), Muhammad Ridha. Sebagai salah satu UKM tempe, dirinya berharap Azaki mampu menjadi inspirasi bagi perajin tempe lainnya dalam menerapkan konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain dijuluki Super food asli Indonesia, Budaya tempe itu lekat dengan budaya pangan ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Baca Juga : Gurihnya Pasar Panel Solar, Trinasolar Hadirkan Produk Ramah Lingkungan
“Tempe Azaki merupakan salah satu UKM yang mampu menerobos pasar di luar negeri, bisa dikatakan menjadi panutan atau role model produksi tempe berkelanjutan dan tentu saja akan menjadi inspirasi bagi perajin tempe lainnya di Indonesia,” tambah Ridha.
Sejalan dengan itu, maka Forum Tempe Indonesia terus mendorong para UKM tempe untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk. FTI juga berharap konsumen kedepan akan lebih memilih produk-produk yang ramah lingkungan, paling tidak itulah bentuk terkecil dari kesertaan kita dalam menjaga kelestarian alam.
“Kesadaran akan hal tersebut sangat perlu kita kampanyekan. Tempe Azaki menjadi salah satu produsen yang telah mampu menerapkan produksi dengan konsep berkelanjutan dan berhak menggunakan label ramah lingkungan dari U.S. Soy ini menjadi contoh yang baik untuk diikuti para UKM tempe maupun UKM lainnya,” pungkas Ridha.