Propertynbank.com – Sejak pandemi COVID-19 mulai merebak di Indonesia pada awal kuartal 2020, berbagai industri turut mengalami dampak negatifnya, termasuk bidang properti. Dampak tersebut dapat terlihat dari statistik Property Outlook 2022 dari 99 Group.
Dalam Property Outlook 2022, bertajuk Era Kebangkitan Sektor Properti Outlook Tanah Air yang digelar Rumah123.com beberapa waktu lalu, dibahas sejumlah informasi komprehensif dan selayang pandang industri properti Indonesia di tahun 2022. Rumah123.com merupakan bagian dari 99 Group.
Deputy CEO 99 Group Indonesia Wasudewan menjelaskan, untuk mengetahui dinamika industri properti Tanah Air, tentu dibutuhkan akurasi data yang tinggi. Tim analis 99 Group, kata dia, telah berhasil menyajikan data yang diolah dari statistik dan database yang terus diperbarui berdasarkan tren pasar yang terjadi.
“Lewat Property Outlook 2022 ini, 99 Group dapat memberikan advokasi yang bermanfaat untuk konsumen, agen, pengembang properti, dan stakeholders dengan sumber data yang komprehensif, tepat, dan akurat,” papar Wasudewan lebih lanjut.
Pencarian Properti Meningkat
Dikatakan Wasudewan, pencarian properti terus bertumbuh, dan menjadi sinyal positif pemulihan pasar nasional sepanjang tahun 2021. Oleh karena itu, papar dia, tren pasar properti Tanah Air berhasil menunjukkan perubahan pasar ke arah positif.
Menurut Wasudewan, data internal 99 Group mencatat pencarian properti di portal Rumah123.com dan 99.co sebanyak 270 juta dengan 46 persen di antaranya merupakan pengunjung baru. Porsi penambahan pencari properti baru ini merupakan sinyal positif akan pemulihan pasar dengan meningkatnya permintaan dari konsumen.
Sementara dari sisi demografi pencari properti tersebut, hampir 59.5 persennya adalah perempuan dan 40.5 persen laki-laki. Terjadi tren pergeseran usia konsumen juga tampak dengan dominasi pencari properti yang berasal dari generasi Z sebanyak 19.4 persen dan milenial dengan persentase 48.7 persen. Fakta menarik ini menandai peningkatan kesadaran akan pentingnya kepemilikan properti oleh generasi muda yang terus bertumbuh.
“Dengan adanya tren generasi muda yang semakin aktif mencari properti, 99 Group menyesuaikan strategi pemasaran yang tepat dan efektif untuk kelompok usia ini. Harapannya tentu, para pencari properti ini dapat menemukan hunian idamannya dengan mudah dan nyaman,” jelas Wasudewan panjang lebar.
Sementara itu, rumah tapak masih menjadi tipe properti yang paling diincar oleh para pencari properti, dengan persentase 84.1 persen. Berdasarkan statistik internal portal Rumah123.com dan 99.co, properti dengan harga di bawah 400 juta diminati oleh 39.1 persen konsumen per semester kedua 2021.
Fenomena baru juga tercatat dengan naiknya minat terhadap properti premium di kisaran harga dua 2 sampai 10 milyar ke atas.
Kolaborasi Strategis Pemerintah dan Swasta Dukung Bangkitnya Industri Properti
Turut hadir dalam acara Property Outlook 2022 adalah perwakilan Bank Indonesia, Ndari Surjaningsih yang menjabat sebagai Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial, mengatakan bahwa permintaan properti residen yang mengalami peningkatan penjualan pada kuartal II/2021, khususnya untuk rumah tipe menengah (21-70 m²) dan besar (>70 m²).
“Bank Indonesia berharap dengan adanya kebijakan strategis seperti pelonggaran rasio LTV dan perpanjangan insentif PPN DTP tahun ini, sektor properti dapat bangkit dan turut berkontribusi mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Ndari menambahkan.
Dalam paparannya, Ndar menyebutkan, penerapan kebijakan dari pemerintah tentunya memerlukan kolaborasi dan dukungan dari para pelaku industri properti, salah satunya datang dari Real Estat Indonesia. Asosiasi pebisnis properti terkemuka di Tanah Air ini berhasil mencatat realisasi rumah komersial yang pada 2021 terjual sebanyak 73.518 unit di berbagai daerah di Indonesia. Angka tersebut meroket 223 persen dari periode sama pada tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 22.721 unit.
Pada bagian lain, Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida menjelaskan, sentimen positif pasar properti sudah jelas terlihat dengan peningkatan penjualan rumah komersial yang naik hingga 223% pada 2021 dibanding 2020. “Tren ini tentu jadi bukti pemulihan industri properti yang didukung oleh kerja sama berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah,” pungkas Totok Lusida yang sangat optimis industri properti akan kembali tumbuh, jika kolaborasi dapat dilakukan.