Property & Bank

Didukung Berbagai Insentif, Performa Sektor Properti Bergerak Aktif

Performa Sektor Properti
Ilustrasi suasana perkotaan

Propertynbank.com – Performa sektor properti sangat berpengaruh dengan meningkatnya tingkat vaksinasi dan semakin terkendalinya pandemi di akhir tahun 2021. Hal ini menjadikan potensi pertumbuhan sektor properti semakin optimis.

Namun dengan masih berlanjutnya sistem WFH (Work From Home), subsektor perkantoran masih menghadapi tantangan penurunan ukuran sewa ruang (downsizing), terhambatnya rencana  ekspansi ruang kantor dari calon penyewa, ditambah dengan pasokan baru yang terus memasuki  pasar di tengah pandemi.

Associate Director, Commercial Department Knight Frank mengatakan, tidak ada pasokan baru di semester akhir tahun 2021, sehingga pasokan tetap di 7.068.941 meter2. Sedangkan koreksi tingkat hunian masih berlanjut, saat ini berada di 71,8%. Untuk harga sewa stagnan, cenderung melemah. Ada 5 proyek baru, sejumlah 407.647 m2, diperkirakan akan memasuki pasar di 2022 dan setelah 2022, belum ada proyek baru yang akan memasuki pasar perkantoran di CBD Jakarta.

“Masih ada 389.100 meter2 ruang perkantoran yang menunda masuk pasar sampai waktu yang  belum pasti. Sektor Farmasi, IT, Fintech, Telekomunikasi, FMCG & Konstruksi yang berpotensi menyerap ruang  perkantoran di CBD Jakarta,” ujar Rina.

Country Head dari Knight Frank Indonesia, Willson Kalip menyebutkan, di tengah berlanjutnya  WFH dengan pola hybrid, kebutuhan ruang kantor tetap diperlukan sebagai sarana kolaborasi antar pegawai untuk memompa semangat produktivitas, namun desain yang lebih fleksibel dengan  sirkulasi yang lapang menjadi tren saat ini.

Pasokan Apartemen Sewa Tetap

Pandemi berdampak negatif pada pertumbuhan properti di dua tahun terakhir ini, termasuk tertahannya berbagai proses pembangunan diikuti berkurangnya kedatangan WNA (Warga Negara  Asing) yang biasanya mengisi unit apartemen sewa di ibukota. Arus balik WNA ke negaranya dan  kembali setelah repatriasi mewarnai fluktuasi performa sektor apartemen sewa.

Secara umum, indikasi-indikasi pertahanan dari sektor apartemen sewa pada semester  kedua tahun 2021 adalah total pasokan apartemen sewa tetap, sebanyak 8.919 unit. Rerata tingkat penyewaan periode ini sebesar 58,4%, membaik dari semester sebelumnya,  namun masih menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagian besar proyek masih menahan harga sewa meski ada beberapa yang telah kembali ke harga pra-pandemi. Tercatat 1.688 unit future supply akan masuk ke pasar hingga tahun 2023, sementara 10% lainnya menunda proses pembangunan. Optimisme muncul dari indikasi bahwa setidaknya ada 7 proyek yang akan masuk pasar di tahun 2022. Program staycation masih menjadi strategi mempertahankan tingkat hunian dengan menyerap konsumen lokal.

“Performa tahun ini seharusnya  lebih baik dari tahun sebelumnya, proyek-proyek baru apartemen sewa yang siap masuk ke pasar  akan memberikan continuous spirit dalam perbaikan performa sektor apartemen sewa,” ujar Willson Kalip.

Performa Sektor Properti Untuk Kondominium Strata

Pasar kondominium terus bergerak positif dari kebutuhan end-user yang juga didukung oleh promo  pengembang dan insentif pemerintah yang berlanjut. Walaupun demikian, pergerakan performa  kondominium di tengah pandemi tidak sebaik performa rumah tapak.

Senior Research Advisor Knight Frank Syarifah Syaukat mengatakan, pasokan kondominium bertambah menjadi 225.563 unit, dengan masuknya 6 proyek baru. Tingkat penjualan di angka 95,6%, dengan kumulasi penjualan 0,2% dari tahun sebelumnya. Secara umum, rerata harga jual melemah -5,1% dari tahun sebelumnya.

“Stok baru yang masuk di sepanjang tahun 2021 mencapai 3.852 unit. Rerata penjualan stok baru mencapai 65,4% atau naik 3% dari semester sebelumnya. Penjualan kondominium di proyek yang sudah jadi ataupun baru banyak terjadi di segmen middle. Ada 18 proyek baru (20% dari total proyek baru) yang menunda penyelesaian pembangunannya sampai minimal dua tahun kedepan. Dengan perpanjangan promosi dari pengembang dan perpanjangan insentif dari pemerintah, serta indikasi membaiknya perekonomian, tahun ini menjadi waktu yang tepat untuk membeli kondominium,” jelas Syarifah.

Sementara Willson Kalip mengatakan pergerakan pasar primer kondominium di 2021 cukup baik terutama pada segmen middle & upper middle. Tahun ini menjadi saat yang tepat untuk pemulihan performa sektor kondominium dengan adanya berbagai insentif dari pengembang dan pemerintah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *