
INFO PERBANKAN — PrivyID, perusahaan penyedia layanan tanda tangan digital pertama di Indonesia, menjadi satu-satunya penyedia layanan tanda tangan digital yang lulus Ruang Uji Coba Terbatas besutan Bank Indonesia.
Lolosnya PrivyID pada program ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, inovasi tanda tangan digital milik PrivyID dapat diintegrasikan dengan sistem aplikasi kartu kredit secara daring milik enam bank terkemuka di Indonesia, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, BNI Syariah, Bank CIMB Niaga, dan Bank Mega. Dalam setahun, kolaborasi ini berhasil mempermudah proses aplikasi kartu kredit bagi lebih dari 50 ribu nasabah.
“Kami merasa terhormat dan bangga bisa berkolaborasi bersama 6 bank besar yang ada di Indonesia untuk menggerakkan roda ekonomi digital. Solusi finansial yang dapat diakses tanpa perlu melakukan pertemuan fisik di tengah pandemi merupakan hal yang sangat penting,” ujar CEO PrivyID Marshall Pribadi dalam keterangan tertulis.
Tanda tangan digital, kata dia, merupakan pengganti tanda tangan basah yang sah secara hukum. Dengan penggunaan tanda tangan digital pada proses aplikasi secara online, nasabah tidak perlu bertatap muka atau pergi ke tempat umum seperti pusat perbelanjaan untuk melakukan pembuatan kartu kredit. Tanda tangan digital merupakan solusi contactless yang tepat bagi penyedia jasa keuangan.
Selain lebih aman dari segi protokol kesehatan, implementasi tanda tangan digital pada proses aplikasi kartu kredit secara daring juga menghasilkan tingkat kepuasan yang sangat tinggi di tengah nasabah. Survei yang diselenggarakan oleh Macromill Southeast Asia (Nusa Research) menyatakan bahwa 96% responden yang telah mencoba proses ini menilai proses aplikasi kartu kredit menggunakan tanda tangan digital lebih mudah dibandingkan proses registrasi manual.
Senior Manager Card Product Management Bank Mandiri Hardian Chandrakusuma menyampaikan, PrivyID berhasil memberikan dampak positif pada proses operasional dan bisnis kartu kredit Bank Mandiri. Kondisi ini terefleksi dari hasil yang didapatkan Bank Mandiri selama menjalankan program Ruang Uji Coba Terbatas (regulatory sandbox) Bank Indonesia bersama PrivyID.
“Rata-rata aplikan meningkat tiga kali lipat dibandingkan metode akuisisi eksisting. Kami juga berterima kasih dengan adanya tanda tangan digital ini bisa mengurangi proses tatap muka dalam proses pengajuan kartu kredit saat pandemi COVID-19,” ujarnya.
Sementara Business Analyst BRI, Riski Aji mengatakan, pihaknya percaya pada layanan yang diberikan PrivyID karena sudah membantu BRI dalam menyediakan layanan keuangan berbasis digital yang lebih handal dan mudah bagi nasabah, dengan tetap memperhatikan aspek kehati-hatian,” tutupnya.
Artikel Terkait
- Kementerian PUPR Pastikan Siap Berikan Insentif PSU Bagi Pengembang
- Peringatan Hapernas 2020, PUPR Siap Meriahkan Meski Di Tengah Pandemi
- Unit Rumah Tapak Subsidi Terdaftar di SiKumbang Tembus 100 Ribu
- Pengembang Minta Relaksasi, Bank Tegaskan Tidak Ada Pengetatan KPR
- Evaluasi Bank Pelaksana FLPP, Capaian 14 Bank Masih Dibawah 50…
- BNI Griya : Milenial Berpenghasilan Rp 2 Juta Bisa Punya…
- Pengembang di Lampung Apresiasi Akad Kredit FLPP Serentak BRI Syariah
- Hak Tanggungan Elektronik Berlaku Nasional, ATR Hapus Cara Konvensional
- CIMB Niaga Syariah dan YPI Al-Azhar Sediakan Program Pembiayaan Edu…
- Catatkan RBC 779,33%, Kinerja BNI Life Masih Lebih Tinggi Dari…