BERITA PROPERTI – Pertumbuhan perusahaan yang pesat, diiringi dengan perubahan yang terjadi pada industri real estate agent di Indonesia, serta karakter konsumen dan para agen properti yang semakin kritis karena informasi yang semakin terbuka dan mudah didapatkan, mendorong PRO/MAX Real Estate untuk bergerak lebih dinamis dengan tetap menjaga profesionalisme dan “core value’ dalam membangun bisnis.
Dengan spirit “Moving Fast Forward for Sustainable Growth” lahirlah generasi baru dari pelopor ‘agent centric approach’ di tanah air, PROMEX Real Estate Agents, yang berjiwa muda, dinamis dan optimis dalam menghadapi perubahan dan semangat untuk terus bertumbuh menjadi semakin besar dan menjadi yang terbaik di industri real estate agent di Indonesia.
“Kami memperkenalkan brand identity yang baru berupa tanda panah berwarna merah dan biru di belakang panah berwarna hijau yang melambangkan dukungan PROMEX Indonesia dan para Principal bagi percepatan para Marketing Associate sebagai mitra utama untuk sukses bersama dan kelangsungan bisnis yang berkesinambungan,” ujar Sulihin Widjaja, Chief Executive Officer (CEO) PROMEX Indonesia.
Terkait kinerja 2015 lalu, Agatha Meydiana, Key Executive Officer (KEO) PROMEX Indonesia mengatakan PROMEX Indonesia berhasil meraih volume transaksi properti senilai sekitar Rp500 miliar. “Tahun 2016 ini kami menargetkan peningkatan 15%-20% dari perolehan transaksi pada tahun 2015 dan sampai semester satu sudah mendekati 30% dari target yang dicanangkan,”imbuhnya.
Dimana komposisi transaksi antara pasar sekunder dan pasar primer kondisinya seimbang 50-50 dan didominasi jenis properti rumah tapak dan apartemen di wilayah Jabotabek. Untuk mendukung pencapaian target 2016, PROMEX Indonesia, kata Meydiana, menjalankan strategi antara lain lebih pro-aktif menjalin kerjasama dengan developer dan bank-bank dalam kaitannya dengan tax amnesty.
Lalu lebih fokus ke internal yaitu memperkuat system dan Sumber Daya Manusia (SDM). Juga meningkatkan aktivitas branding agar PROMEX semakin dikenal oleh masyarakat. Sementara terkait kondisi bisnis broker properti tahun 2016 dan ke depan,
Sulihin mengatakan, adanya peraturan mengenai sertifikasi broker properti mendorong para broker untuk menjadi semakin professional dalam menjalankan aktivitas, terutama service kepada konsumen. “Pasar properti sendiri sedikit melambat dan diharapkan dengan adanya tax amnesty dan peraturan mengenai penurunan pajak penghasilan (PPh) final dapat menstimulasi pasar properti di tahun mendatang,” ujar Sulihin.
