
Propertynbank : Industri keramik merupakan salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor. Karena itu, Kementarian Perindustrian terus memacu daya saing industri keramik nasional.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meyakini tahun ini menjadi momentum kebangkitan sektor industri pengolahan nonmigas, termasuk untuk industri keramik.

Menjawab kebutuhan pasar keramik nasional, PT Arwana Citramulia Tbk (Arwana Ceramics) meresmikan pabrik baru Plant 5B di Mojokerto, Jawa Timur. Plant 5B merupakan bagian dari sejumlah langkah ekspansi usaha perusahaan.
Plant 5B berkapasitas produksi 3 juta m2 per tahun dengan kekhususan memproduksi ARNA Gres, produk ubin terbaru berukuran 60×60 cm yang memiliki keistimewaan kualitas dan desain setara produk premium namun tersedia dengan harga terjangkau.
“Kami memberikan apresiasi kepada PT Arwana Citramulia Tbk yang telah merealisasikan investasinya, karena akan memberikan dampak luas bagi perekonomian nasional,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito dalam sambutan tertulisnya mewakili Menteri Perindustrian pada Peresmian Perluasan Pabrik Plant 5B dan Peninjauan Proyek Perluasan Pabrik Plant 5C PT Arwana Citramulia Tbk di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (20/7).
Selain itu, tambah Warsito, ekspansi ini membuktikan bahwa kebijakan pemerintah berjalan baik dalam upaya membangkitkan kembali gairah pelaku industri setelah terkena dampak pandemi Covid-19.
Ia meyakini, tahun ini menjadi momentum kebangkitan sektor Industri pengolahan nonmigas, termasuk untuk industri keramik.
Optimisme kebangkitan industri bahan bagunan nasional khususnya ubin keramik nasional semakin jelas terlihat dengan adanya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN) serta Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9/M Tahun 2022 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara.
Bentang keseluruhan luas daratan IKN sebesar 256.142 hektare (Ha) dengan proyeksi pembangunan kawasan pengembangan IKN Nusantara sebesar 78% atau seluas 199.962 Ha.
Warsito menambahkan, permintaan pasar dalam negeri untuk ubin keramik mencapai 7,8 juta ton di tahun 2021. Oleh karenanya, diharapkan ekspansi PT Arwana Citramulia Tbk di Mojokerto dapat mengambil alih proporsi ubin keramik impor.
“Daya saing industri ubin keramik dalam negeri akan semakin kuat dengan ditandai meningkatnya proporsi supply lokal dibanding impor,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Arwana Citra Mulia,Tandean Rustandy menjelaskan, perusahaannya terus melakukan ekspansi bisnis khususnya di sektor ubin keramik. Tercatat investasi pada semester satu tahun 2022 di kawasan Industri Kendal kurang lebih Rp 1,2 triliun, di kawasan Industri Terpadu Batang Rp 1,5 triliun dan PT. Arwana Citramulia Rp 500 miliar.
Tandean Rustandy menjelaskan, perusahaannya terus melakukan ekspansi bisnis khususnya di sektor ubin keramik. Tercatat investasi pada semester satu tahun 2022 di kawasan Industri Kendal kurang lebih Rp 1,2 triliun, di kawasan Industri Terpadu Batang Rp 1,5 triliun dan PT. Arwana Citramulia Rp 500 miliar.
“Rencana Ekspansi PT Arwana Citramulia 500 Miliar rupiah, diantaranya Penambahan kapasitas produksi ubin keramik sebesar 2,8 Juta M2 dari Plant VB, Proyeksi penambahan sebanyak 4,3 Juta M2 dari proyek Plant 5C dan total kebutuhan tenaga kerja lokal sebanyak 401 tenaga kerja,” katanya.
Ekspansi Pabrik Keramik
Setelah Plant 5B, Arwana Ceramics sedang mempersiapkan Plant 5C yang pembangunannya sudah dimulai sejak bulan April 2021. Perusahaan mengalokasikan investasi capital expenditure sebesar Rp300 miliar bagi pembangunannya.
Dengan proyeksi mulai beroperasi pada awal tahun 2023, Plant 5C akan memproduksi ARNA Gres dengan kapasitas terpasang 12 ribu m2 per hari, atau 4,4 juta m2 per tahun. Arwana Ceramics juga sudah berancang-ancang membangun pabrik baru Plant 4C di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Capital expenditure yang dialokasikan sebesar Rp300 miliar, sementara kapasitas produksi pabrik baru tersebut akan mencapai 10 ribu m2 per hari, atau 3,7 juta m2 per tahun.
Dengan tambahan Plant 5B, Plant 5C dan Plant 4C, Arwana Ceramics akan mencatatkan total kapasitas terpasang 72 juta m2 per tahun dan dengan demikian semakin mengukuhkan posisi sebagai salah satu produsen keramik terbesar dan paling kompetitif di Indonesia dan dunia.
Optimisme semakin didukung dengan pencapaian hasil usaha pada semester pertama 2022. Arwana Ceramics tercatat memperoleh laba bersih sebesar Rp305,8 miliar yang merupakan peningkatan 38,4% year-on-year.
Perusahaan meyakini target penjualan maupun laba bersih untuk tahun 2022 akan bisa tercapai dengan didukung produk ARNA Gres dari Plant 5B yang memiliki profit margin yang lebih besar dibandingkan lini-lini produk lainnya.
Profitabilitas perusahaan berpotensi semakin meningkat lagi saat Plant 5C dan Plant 4C sudah mulai beroperasi. Arwana Ceramics berkomitmen untuk mengimplementasikan standar yang sama pada semua pabrik baru.
(Adrian P)