BERITA PROPERTI-Sektor properti di Indonesia masih menjadi incaran investor asing. Tingginya minat investor properti di dukung kondisi dalam negeri yang stabil. Tercatat, sejumlah pengembang asal jepang, China, Hongkong, Australia, Singapura dan swiss telah melirik beberapa lokasi di tanah air. Salah satunya Suteki Home, Pengembang asal Jepang.
Pengembang asal Jepang ini menganggap permasalahan perumahan indonesia umumnya mengalami kebocoran. Kebocoran rumah tersebut tidak hanya pada rumah yang diperuntukkan masyarakat berpenghasilan rendah, tapi juga terjadi pada perumahan mewah. Hal ini yang kemudian dibawa perusahaan distributor dan kontraktor asal Jepang, PT Suteki Nice Indonesia, anak usaha Nice Holding Group, ke Indonesia.
Takehiro Uehara, Direktur PT Suteki Nice Indonesia mengatakan, di Indonesia ini banyak rumah mahal, namun dalam proses pembuatannya kurang sempurna, sehingga tidak sedikit rumah yang dibangun sering mengalami kebocoran. Padahal, tambahnya, di Jepang setiap rumah digaransi tidak retak dan tidak bocor selama 10 tahun. “Disini, atap bocor kerap dianggap sepele. Padahal, kebocoran atap bisa mengakibatkan kerusakan dinding dan struktur atap,” ujar Takehiro saat jumpa pers di Hotel Sakura Park, Kota Delta Mas, Cikarang, Bekasi, Jumat (28/10/2016).
Melihat kondisi seperti ini, PT Suteki Nice Indonesia saat ini tengah membangun dua unit rumah di kawasan Deltamas, Cikarang, yakni tipe Tsubakti (147/200) dan tipe Yuri (145/200). Kedua rumah ini dibandrol dengan harga berkisar Rp 3,5 miliar per unit. “Rumah ini dibuat dengan kualitas tinggi, menggunakan struktur baja yang diimpor dari australia dan pondasi dari Jepang. Kendati demikian, material lokal untuk pembangunan rumah ini mencapai 70 %,” tutur Takehiro.
Lebih jauh dikatakan, proyek di Deltamas merupakan milestone buat kami. Saat ini sudah ada beberapa pemilik lahan dan pengembang yang mengajak kerjasama namun kami belum memutuskan untuk bekerjasama.meski demikian, Takehiro menyebutkan, Suteki Nice mentargetkan tahun 2017 akan membangun 50 – 100 unit rumah di koridor Jakarta-Karawang.
