Property & Bank

Bedah Tuntas Sistem Pembiayaan Lewat Buku

Peluncuran buku Mengagas Sistem Pembiayaan Perumahan Yang Efisien
Peluncuran buku Mengagas Sistem Pembiayaan Perumahan Yang Efisien

BERITA PROPERTI-Masih banyak masyarakat yang ingin membeli rumah mempertanyakan kenapa harga rumah, meski sekelas MBR, namun masih terasa berat. Persoalan ini menjadi perhatian Erica Soeroto, pemerhati masalah mortgage banker, untuk menulis buku  “Mengagas Sistem Pembiayaan Perumahan Yang Efisien.”

Buku setebal 370 halaman ini memperlihatkan bagaimana Erica Soeroto secara, “telanjang” menjelaskan tentang pentingnya sistem pembiayaan perumahan yang efisien  di negara ini.

Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial periode pertama itu menekankan pentingnya keberpihakan Pemerintah sebagai juragan. Di negara manapun, tulisnya, pembiayaan perumahan tidak akan tumbuh tanpa dukungan koordinasi berbagai instansi Pemerintah yang terkait.

“Dukungan yang diperlukan, tidak berbeda dengan dukungan yang lazim ditempuh oleh Pemerintahan negara-negara Asia lainnya paska krisis tahun 1997, yakni menghapus berbagai hambatan yang menghalangi pertumbuhan KPR yang sehat, mendukung efisiensi dan pengelolaan risiko yang lebih baik, lebih membuka akses ke sumber pendanaan di pasar modal serta mendorong peningkatan disiplin pasar termasuk menyediakan regulasi pada setiap tahap pengembangan pasar. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan pembiayaan perumahan di Indonesia tidak terbelakang dibanding negara-negara Asia lainnya seperti yang terjadi saat ini,” terang Erica Soeroto dalam acara bedah buku yang diselenggarakan The HUD Institute bekerjasama dengan Kementerian PUPR, di Jakarta (10/11).

Pada kesempatan  yang sama, Zulfi Syarif Koto, Ketua Umum The Hud Institute menjelaskan bahwa buku ini wajib dibaca pejabat eksekutif dan legislatif karena memberikan wawasan, dasar-dasar teoritis bagi pembuat kebijakan untuk menentukan kebijakan dan regulasi yang lebih komprehensif dalam mendukung pertumbuhan pasar pembiayaan perumahan yang baik.

“Harapan HUD agar  Pemerintah merespon hasil kajian dan rekomendasi dari isi buku ini. Isi buku yang komprehensif ini ditulis oleh pakar pembiayaan perumahan yang track record-nya sudah teruji,” ujar Zulfi.

Isi buku ini tambah Zulfi memperkaya khasanah pembiayaan perumahan yang efisien khususnya bagi MBR. “Sudah ada UU Tabungan Perumahan, sudah ada iuran Bapertarum-PNS, Asabri, dan BPJS Ketenagakerjaan. Buku ini memandu Pemerintah meramu skema pembiayaan yang tepat sesuai sasaran yang akan dituju,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *