PERKANTORAN – Indonesia adalah merupakan negara dengan penduduk muslim yang besar di dunia. Saat ini penduduk muslim dunia mencapai 1,84 miliar orang dan akan mencapai sekitar 27,5 persen jumlah populasi dunia pada 2030.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan hal tersebut, saat menyampaikan sambutan dalam acara ground breaking perdana Menara Syariah di Swissotel Pandai Indah Kapuk (PIK) Avenue, Minggu (8/11) di Jakarta. “Sehingga potensi keuangan syariah di Indonesia masih sangat besar. Potensi syariah itu mencapai tiga triliun dolar. Dan Indonesia baru dapat berapa persen, kecil,” ungkap Luhut.
[irp]
Karena itu, Luhut optimis kawasan Pusat Keuangan Syariah Internasional, khususnya Menara Syariah, akan diminati oleh pelaku ekonomi syariah. Apalagi, pemerintah akan mengeluarkan Omnibus Law guna memacu investasi di Tanah Air.
Menara Syariah dibangun atas kerja sama perusahaan Indonesia dengan perusahaan Malaysia. Adalah Agung Sedayu Group dan Salim Group menggandeng perusahaan Malaysia Matrix Concepts Holdings Berhad dalam mengembangkan kawasan prestisius ini.
Sementara Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pasar keuangan syariah dunia pada 2023 ditargetkan mencapai 3 miliar dolar AS. Sementara per hari ini baru 460 juta dolar AS. “Hal yang membanggakan bagi pemerintah pengembangan proyek ini akan pekerjakan 5 ribu hingga 20 ribu tenaga kerja,” ujar Airlangga.
Presiden Direktur Agung Sedayu, Nono Sampono mengatakan keseluruhan kawasan keuangan syariah internasional tersebut akan membutuhkan investasi senilai USD 5 miliar atau setara Rp 70 triliun. “Kawasan ini akan dibangun dalam jangka waktu 10 tahun,” ujar Nono
Adapun beberapa tokoh yang tampak hadir ialah Presiden Direktur Agung Sedayu Group Nono Sampono, Ketua BPK RI Agung Firman Sampurna, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Sejumlah menteri juga tampak hadir pada pemancangan perdana mega proyek syari’ah ini, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Idham Azis.