Propertynbank : Obligasi berwawasan lingkungan (Green Bond) menjadi salah satu instrumen keuangan yang dibutuhkan di Indonesia. Terutama dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, serta mendanai proyek perbaikan lingkungan akibat deforestasi
Dalam upaya mendukung hal tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan atau Green Bond. Untuk itu BRI mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian menyelamatkan bumi, sekaligus berinvestasi melalui instrumen terpercaya.
Achmad Royadi, SEVP Treasury & Global Services PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, mengungkapkan bahwa penerbitan Green Bond ini merupakan komitmen perseroan dalam mendukung serta menumbuh kembangkan Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL), khususnya sektor UMKM di Indonesia. Melalui aksi korporasi ini sekaligus mengukuhkan posisi BRI sebagai market leader penerapan Environmental, Social, & Sustainability (ESG) di Indonesia.
“Green Bond merupakan upaya BRI dalam mendukung sustainability ataupun keberlanjutan kehidupan manusia serta mendorong tingkat kemakmuran ataupun prosperity. Masyarakat dapat turut serta bersama BRI dengan menjadi investor green bond untuk mendorong terciptanya pola bisnis berkelanjutan di dalam negeri,” ucapnya.
Tahun 2023 ini, BRI kembali menerbitkan Green Bond melalui Obligasi Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan I Tahap II Tahun 2023 sebesar Rp 6 triliun. Penerbitan dilakukan dalam 3 seri yaitu Seri A (1 tahun) dengan kupon 6,10 persen, Seri B (2 tahun) dengan kupon 6,35 persen dan Seri C (3 tahun) dengan kupon 6,30 persen dan framework penggunaan dana mengacu pada POJK No.60/POJK.04/2017.
Green Bond Tahap II Tahun 2023 ini telah mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 2,66 kali selama periode book building. Peluncuran ini dinobatkan BRI sebagai penerbit Green Bond domestik terbesar di Indonesia setelah sebelumnya melakukan penerbitan sebesar Rp 5 triliun pada tahun 2022.
Energi terbarukan, efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, transportasi ramah lingkungan dan penggunaan lahan yang berkelanjutan menjadi segmen utama penggunaan dana hasil penerbitan Green Bond.
Bagian Strategy Pendanaan BRI
Aksi korporasi ini merupakan salah satu upaya BRI dalam merealisasikan Green Economy, termasuk bagian dari strategy pendanaan yang menganut Sustainable Principle. Setelah sebelumnya BRI sukses menerbikan Sustainable Bond, Sustainable-Linked Loan, MTN Inklusif dan Subdebt Inklusif.
Direktur Wholesale & Institutional Business BRI Agus Noorsanto mengatakan, “alokasi dari hasil penghimpunan dana akan digunakan untuk kegiatan usaha atau kegiatan lain yang termasuk dalam kriteria Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) setidaknya 70%, sisanya akan digunakan untuk pendanaan di segmen UMKM sebagai salah satu wujud BRI dalam melaksanakan perannya sebagai agen pembangunan nasional.
Pendanaan pada kegiatan mengusung lingkungan tersebut, juga termasuk untuk refinancing green bond yang jatuh tempo di tahun 2023.
Agus menyatakan perseroan optimistis dapat terus memberikan value, tidak hanya ekonomi namun juga mendorong social value bagi seluruh masyarakat. Sejalan dengan visi BRI untuk menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion.
“BRI juga berkomitmen mendukung program pemerintah dalam menjalankan salah satu kesepakatan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 terkait Pengelolaan Lingkungan dan Pengendalian Perubahan Iklim melalui aktivitas pendanaan pada kegiatan usaha atau kegiatan lain yang berwawasan lingkungan,” katanya.
Achmad Royadi menambahkan, Penerbitan Green Bond ini juga mencatatkan permintaan yang tinggi dari investor ritel yang merupakan wujud nyata BRI dalam mendukung strategi pemerintah terkait keuangan inklusif (financial inclusion).
Di sisi lain aspek risiko dalam obligasi ini pun relatif terjaga, sebagaimana tampak dari peringkat idAAA (Triple A) yang diberikan Pefindo untuk Obligasi Berwawasan Lingkungan BRI tersebut.
“Dengan rating tersebut menunjukkan kemampuan kuat perseroan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjang,”pungkas Achmad Royadi.
Berikut jadwal penerbitan Green Bond Tahun 2023
- Perkiraan Masa Penawaran Umum: 6 – 9 Oktober 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan: 10 Oktober 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik:12 Oktober 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Efek di PT Bursa Efek Indonesia: 13 Oktober 2023
(Nabilla Chika Putri)