
BAHAN BANGUNAN — Bersamaan dengan Megabuild Indonesia 2017 pada 16 hingga 19 Maret 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, juga digelar pameran industri keramik bertajuk Keramika 2017. Pameran ini digagas oleh Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) bekerjasama dengan Reed Panorama Exhibitions (RPE).
Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (ASAKI), Elisa Sinaga mengatakan, sejalan dengan komitmen ASAKI untuk menggiatkan kembali industri keramik di Indonesia, Keramika 2017 diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru tentang industri keramik baik dari segi pra produksi hingga hasil akhir.
“Melalui pameran ini, kami ingin menumbuhkan kembali minat masyarakat untuk mencintai produk lokal yang berkualitas, kreatif dan inovatif. Pameran ini akan menjadi referensi bagi berbagai produsen keramik baik lokal maupun internasional, serta memberikan nilai tambah bagi berbagai pihak terkait dengan industri keramik seperti produsen mesin, pemasok bahan baku, hingga jasa konstruksi dan interior desainer,” jelas Elisa saat press conference Keramika 2017, (9/3) kemarin.

Dikatakan Elisa, kebutuhan akan rumah baru mencapai sekitar 1,3 juta unit per tahun, sehingga permintaan untuk berbagai produk keramik baik ubin, genteng maupun sanitair akan meningkat.
Indonesia masuk dalam peringkat 10 besar negara berkembang dengan ekonomi berbasis industri terbaik di dunia dan menjadi sinyal positif bagi industri keramik. Diperkirakan hingga tahun 2025 angka kebutuhan rumah di Indonesia mencapai 30 juta unit.
“Total kapasitas terpasang keramik nasional mencapai 570 m2 – 580 juta m2 per tahun. Walaupun tidak ada target tertentu untuk ekspor, namun ekspor keramik berada di kisaran 13%. Melalui Keramika 2017, yang didukung oleh Kementerian Perindustrian, kami ingin menonjolkan karya dan kemajuan industri keramik Indonesia dimana menyajikan teknologi serta produk yang kreatif, inovatif serta berkualitas guna memenuhi kebutuhan ekspor, sehingga impor keramik dapat diminimalisir,” imbuh Elisa.
Tahun ini, pengunjung Keramika 2017 ditargetkan mencapai 50.000 orang. Peningkatan target pengunjung pada tahun ini karena Keramika 2017 dilaksanakan bersamaan dengan Megabuild Indonesia 2017.
“Keramika 2017 merupakan edisi ke-6 dan hal ini membuktikan komitmen Reed Panorama Exhibitions & ASAKI untuk bersama-sama memajukan perkembangan industri keramik di Indonesia. Kami ingin memberikan edukasi dan alih teknologi yang berkaitan dengan industri ini. KERAMIKA diharapkan menjadi jendela dan wadah informasi mengenai perkembangan teknologi, desain dan inovasi dalam negeri,” ujar General Manager Reed Panorama Exhibitions James Boey.
Keramika 2017 menempati area seluas 6,500 meter persegi, diikuti oleh 48 peserta dari berbagai negara seperti China, India, Italia, Amerika hingga Turki. Sejumlah merek populer yang akan ikut serta di Keramika 2017 diantaranya, Arwana, Indogress, KIA, Milan, Mulia, Roman, serta pabrikan genteng berglazur Kanmuri dan keramik sanitair TOTO.
“Dengan dipamerkannya produk lokal berstandar internasional di Keramika 2017, diharapkan mampu mendorong pasar dalam negeri untuk menggunakan produk lokal yang berstandar internasional di proyek masa mendatang termasuk di antaranya gedung perkantoran, fasilitas umum, fasilitas sosial, hingga sarana dan prasarana penunjang seperti MRT dan LRT,” tegas Ketua Keramika 2017 H. Mulyadi Toha.