PROPERTI – Dalam memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pemerintah mendorong perusahaan swasta membantu lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).
Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini sedang mencari perusahaan-perusahaan yang ingin menyalurkan dana CSR untuk program pembangunan perumahan. Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Dwityo Akoro Soeranto mengakui, pemerintah tidak dapat melaksanakan program perumahan secara sendiri.
[irp]
“Dibutuhkan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak agar program perumahan di Indonesia dapat berjalan dengan baik apalagi dimasa pandemi Covid-19 ini. Urusan perumahan adalah urusan kita bersama bukan hanya Kementerian PUPR. Kami harap perusahaan di daerah bisa memaksimalkan penyaluran dana CSR lewat program perumahan,” katanya.
Dikatakan Dwityo Akoro Soeranto, pemerintah terus mendorong Program Sejuta Rumah untuk masyarakat. Melalui program ini, ujarnya, pemerintah berharap akan tersedia rumah layak yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan hunian masyarakat. “Jika ada perusahaan atau sektor swasta yang ingin ikut berperan dalam program perumahan dapat berkoordinasi dengan kami,” tegasnya.
[irp]
Lebih lanjut diungkapkan Dwityo Akoro, lahan di tengah kota kini semakin sulit, sedangkan banyak MBR yang bekerja di perkotaan dan jarak tempuhnya jauh. Misalnya tinggalnya sekitar 60 kilometer dan waktu tempuhnya bisa 2 jam. Maka, jika mereka bisa tinggal di Rusun dengan sewa yang terjangkau maka akan meminimalisir mobilisasinya.
“Kementerian PUPR memiliki program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah, untuk meningkatkan kualitas rumah tidak layak huni menjadi lebih layak huni untuk MBR. Besaran bantuannya Rp 20 juta, digunakan untuk bahan bangunan serta upah tukang untuk satu unit rumah. Apabila perusahaan swasta ikut menyalurkan dana CSR untuk perumahan maka bisa memperbaiki lebih banyak lagi rumah masyarakat yang saat ini tinggal di RTLH,” pungkas dia.