
PROPERTI – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) tahun 2021 pada hari Selasa, (9/2). Direncanakan, Munas yang digelar setiap empat tahun itu, dihadiri oleh Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin.
Ketua Umum DPP Apersi Junaidi Abdillah mengatakan, Munas yang dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari DPD dan dilaksanakan sesuai protokol kesehatan di saat pandemi Covid-19 itu, akan membicarakan rencana kerja Apersi untuk empat tahun kedepan. Sebagaimana diketahui, masa kepengurusan DPP Apersi adalah selama empat tahun, berbeda dengan beberapa asoasiasi pengembang lain yang hanya tiga tahun.
[irp]
“Kami merasa waktu tiga tahun belum cukup bagi pengurus untuk melakukan sesuatu terhadap organisasi, oleh karena itu masa kepengurusan DPD Apersi berlaku empat tahun. Sehingga bisa lebih maksimal dalam menjalankan organisasi,” ujar Junaidi. Munas tersebut kata dia, selain membahas kinerja juga akan memilih dan menetapkan pengurus baru untuk empat tahun mendatang.
Junaidi berpeluang untuk kembali memimpin Apersi, mengingat hingga waktu pendaftaran calon ketua beberapa waktu lalu belum ada tambahan nama baru selain dirinya. Dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Apersi, juga dinyatakan Ketua yang sudah menjabat, bisa dipilih kembali untuk dua periode berturut-turut.
[irp]
Lebih lanjut dikatakan Junaidi, Munas Apersi tahun ini cukup istimewa karena dilaksanakan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Bank BTN, yang jatuh pada setiap tanggal 9 Februari. Apersi dan Bank BTN memang mempunyai kedekatan, sebagai pengembang perumahan sederhana dan pihak penyedia pembiayaan yang fokus kepada perumahan, khususnya rumah sederhana.
Selama menjalankan tugas sebagai nahkoda Apersi pusat, sejak terpilih dalam Munas tahun 2016 lalu, sejumlah agenda sudah dijalankan oleh Junaidi. Pengembang asal Kalimantan Barat ini boleh dibilang berhasil menjalankan seluruh program dan rencana yang telah ditetapkan, diantaranya adalah konsolidasi antar anggota, pembenahan organisasi dan penguatan organisasi.
[irp]
Di masa kepengurusan Junaidi, pihaknya berhasil menyatukan perbedaan-perbedaan yang muncul sejak terselenggaranya Munas tahun 2016 dan yang selama ini terjadi di internal Apersi. Junadi bahkan mampu menuntaskan persoalan dualisme di Apersi, yang sudah bertahun-tahun menjadi masalah di tubuh asosiasi yang mayoritas anggotanya merupakan pengembang rumah sederhana itu.
Sementara untuk keanggotaan, Junaidi juga berhasil menambah jumlah anggota yang signifikan. Hingga saat ini, anggota Apersi sudah mencapai 3.000 an dari seluruh tanah air. Menariknya, pada masa Junaidi sering terjadi eksodus atau pindah secara beramai-ramai sejumlah pengembang dari asosiasi lain dan bergabung dengan Apersi.
[irp]
“Untuk selanjutnya, fokus kami adalah bagaimana meningkatkan kinerja pengembang dan masyarakat untuk bisa seiring, memenuhi kebutuhan rumah dengan menjalankan program-program dari pemerintah khususnya program sejuta rumah. Ini adalah pekerjaan rumah kita kedepannya untuk segera dijalankan,” jelas Junaidi yang ditemui di kantor DPP Apersi, Jakarta, Kamis (4/2).
Upaya yang dilakukan, tegas Junaidi, mentransformasi seluruh anggota Apersi, bagaimana menyesuaikan kondisi saat ini dengan memanfaatkan teknologi. Dirinya mengakui, masa pandemi ini menuntut segala aktifitas menggunakan teknologi dan sudah makin jarang yang manual. Sementara masih banyak pengembang, khususnya di daerah yang masih mengandalkan sistem manual dalam kegiatannya.
Tetap Optimis di Tahun 2021
Memasuki tahun 2021, Junaidi berharap agar semua anggota Apersi tetap optimis meskipun masih pandemi. Bagaimanapun, wabah yang menghantam seluruh dunia ini harus dihadapi dan tidak bisa berhenti. Terlebih lagi, sektor properti diharapkan menjadi tulang punggung utama pemerintah dalam membangkitkan industri lainnya yang masih lesu.
[irp]
Meskipun mengaku produksi rumah untuk menengah ke bawah dari Apersi merosot hingga 40% tahun 2020 lalu, namun Junaidi berharap tahun 2021 kembali membaik. Oleh karena itu, dia masih optimis Apersi bisa membangun 150 ribu unit rumah pada tahun ini. Meskipun, prediksinya properti akan kembali pulih dalam dua tahun.
“Harapannya setelah transformasi menuju digitalisasi, produktifitas teman-teman akan kembali meningkat. Memang dari sisi konsumen maupun pengembang pada waktu lalu, sepertinya terjadi panic buying karena adanya covid. Kita harus siap metransformasikan diri, misalnya dari sisi penjualan atau hubungan ke relasi sudah harus menggunakan semua yang berbasis teknologi,” tukas Junaidi.
[irp]
Junaidi menginginkan di awal tahun ini, harus dilakukan start yang baik sehingga pencapaian juga akan lebih baik dibanding tahun lalu. Operasional juga dimulai dengan baik. “Tahun lalu adalah masa kita bertahan dan alhamdulillah sudah dilalui bersama, maka pada tahun 2021 ini kita harus optimis akan kembali tumbuh,” ujar Junaidi.
Untuk itu, sambungnya, diperlukan sinergisitas antar semua stake holder agar semua program perumahan bisa berjalan dengan baik sehingga pengembang bisa melakukan kegiatannya dengan baik juga. Dukungan dari pemerintah dan kementerian terkait serta perbankan, sangat diperlukan saat ini. Terutama kemudahan sistem dan program yang menjadi persyaratan bagi pengembang, maupun masyarakat umum sebagai konsumen.
[irp]
“Kalau kita sepakat untuk memulihkan ekonomi nasional, maka sistem yang berlaku juga jangan sampai kaku. Harus ada kelonggaran yang diberikan saat kondisi masih pandemi saat ini. Termasuk pihak perbankan yang harus menyesuaikan, misalnya bisa lebih melonggarkan dalam angsuran khusus di pandemi ini, mungkin bisa angsuran pokoknya dulu atau kebijakan yang memudahkan lainnya,” pungkas Junaidi.