INFRASTRUKTUR– Agenda Global Infrastructure Investment Forum (GIIF) 2021 dibuka secara resmi Rabu, 28 Juli 2019.
GIIF 2021 dibuka oleh Deputi Sarana dan Prasarana, Kementerian PPN/Bappenas Josaphat Rizal Primana dan Komisaris Utama On Us Asia, Sri Rahayu. Acara berlangsungkan dua hari hingga 29 Juli 2021 ini, menjadi wadah penting bagi para profesional di industri infrastruktur Indonesia untuk memperkaya wawasan mengenai megatren, terobosan dan tantangan terbaru di dalam industri Infrastruktur sekaligus berfungsi untuk memperkuat jejaring profesional.
Pembicara nasional dan Internasional yang hadir antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Lalu ada Menteri PUPR Mochamad Basuki Hadimoeljono, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri ATR/BPN , Sofyan A. Djalil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan sejumlah pembicara penting lainnya.Tema yang diusung adalah Elevating Together: Infrastructure New Paradigm for A Winning Future.
Josaphat Rizal Primana mengatakan, pihaknya optimis pandemi akan segera berakhir dan harus berbenah lagi karena pembangunan Infrastruktur merupakan kunci sukses untuk mempercepat pembangunan ekonomi di Indonesia.
“Pembangunan infrastruktur dilakukan untuk menunjang strategi transformasi, dimana merupakan komitmen pemerintah melalui Bappenas dalam menciptakan paradigma baru. Contoh Paradigma baru dalam memaknai infrastruktur, seperti bagaimana infrastuktur mendukung ekonomi hijau, serta digitalisasi ekonomi,” ungkapnya.
Sementara Sri Rahayu, menyatakan, GIIF 2021 berjalan selaras dengan fokus pemerintah dimana GIIF mendapat dukungan penuh dari Bappenas, ESDM, Kominfo serta instansi lainnya seperti PII, AKI dan GIIF akan menjadi forum tahunan berkelanjutan bagi industri infrastruktur sebagai wadah untuk berdiskusi permasalahan infrastruktur serta berbagi pengalaman para expert, pemerintah, hingga professional.
Sri Rahayu menyampaikan bahwa pengembangan infrastruktur di Indonesia sudah berkembang secara masif serta dapat memberikan multiplier effect di seluruh sektor perkekonomian.”Diperlukan sinergi serta kolaborasi yang baik antara pemerintah, investor dan masyarakat untuk menjadikan infrastruktur sebagai transformasi ekonomi Indonesia dari pandemi covid-19 saat ini,” pungkasnya.