BAHAN BANGUNAN-Setelah membangun pabrik modern di kawasan industri Cikande, Serang Banten tahun 2014 lalu, Gyproc sebagai unit usaha Saint-Gobain Group, terus berupaya melebarkan bisnisnya. Dengan bertambahnya kapasitas produksi menjadi 30 juta m2, Gyproc menargetkan pertumbuhan usaha sebesar 20% pada tahun 2016.
Managing Director PT Saint Gobain Construction Products Indonesia Hantarman Budiono mengatakan, produk Saint Gobain merupakan produk yang dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, sesuai dengan tagline yang diusung, produk untuk sejuta umat, “Pasar Indonesia sangat besar potensinya. Namun begitu, kami juga akan mengekspor ke sejumlah negara di Asia Tenggara,” ujar Hantarman Budiono pada jumpa media, Jumat, (20/2) kemarin.
Dikatakan Hantarman, masuknya Saint-Gobain ke Indonesia mencerminkan ambisi dan komitmen yang kuat dari Saint-Gobain Group untuk tumbuh dan berkembang bersama Indonesia. Hal ini terlihat dengan dibangunnya pabrik di kawasan Cikande yang berdiri di atas lahan seluas 60.000 m2 dengan bangunan seluas 25.000 m2.
Saint-Gobain hadir di 64 negara di seluruh dunia. Didirikan pada tahun 1665, Saint-Gobain Group dibagi dalam empat sektor bisnis yaitu Construction Products, Innovative Materials, Building Distribution dan Packaging. Di Indonesia, selain pabrik Gyproc yang baru saja diresmikan, Saint-Gobain juga memiliki pabrik Abrasif di Bekasi dan Surabaya serta pabrik Mortar di Cibitung dan Gresik.
Sementara itu, Product Manager Gyproc Indonesia, Rully Yustiadi Syarif mengatakan, gypsum yang diproduksi oleh Gyproc, bisa menjadi salah satu material yang dapat mempercantik rumah, khususnya langit-langit. “Dengan cara yang sederhana, sebetulnya dapat memberikan sentuhan seni yang istimewa, salah satunya dengan memasang plafon atau gypsum,” ujar Rully.
Dibanding dengan bahan lain, sambung Rully, palfon gypsum dapat menciptakan sentuhan yang berbeda terhadap keseluruhan interior bangunan. ”Salah satu yang dapat menjawab harapan agar dinding lebih bernilai artistik adalah dengan menggunakan gypsum Gyproc,” jelasnya.
