BERITA PROPERTI – Sepanjang bulan Januari hingga September 2018, PT Sentul City Tbk. (BKSL) mencatatkan penjualan yang positif, meningkat 12.03% dibanding periode yang sama tahun 2017 lalu. PT Sentul City Tbk. berhasil membukukan Pendapatan Bersih (Tidak Audit) sebesar Rp 801,165 miliar, sementara tahun lalu Rp715,122 miliar.
Dalam Public Expose PT Sentul City Tbk. di Hotel Neo Geen Savana, Sentul City, Bogor, Senin (10/12), Presiden Direktur merangkap Direktur Independen PT Sentul City Tbk. David Partono mengatakan, block sales yang rencananya kami raih di tahun 2018 mundur maka mempengaruhi pencapaian marketing sales tahun 2018.
Sementara Laba Kotor sebesar Rp 507,463 miliar, meningkat 50.10% dari Rp 338,092 miliar pada periode yang sama tahun 2017. Sedangkan hingga Kuartal III-2018, BKSL berhasil meraih Marketing Sales sebesar Rp 813 miliar. Tahun 2018, BKSL menargetkan dapat meraih marketing sales sebesar Rp1,5 triliun.
[irp]
“Namun kami optimis tahun 2018 kami bisa meraih marketing sales di atas Rp 1 triliun. Untuk tahun 2019, kami menargetkan marketing sales tumbuh 15%-20%. Namun jika block sales bisa kami raih di tahun 2019, maka marketing sales bisa jauh meningkat,” ujar David Partono. Saat Public Expose, David didampingi Ricky Kinanto Teh (Direktur), Rickey Mabbun Leuterio (Direktur), dan Kelvin Octavianus (Associate Director Sales & Marketing).
Lebih lanjut David menjelaskan, karena situasi ekonomi yang belum kondusif, ditambah adanya pemilihan presiden pada 2019, pihaknya akan konservatif dan melangkah dengan hati-hati di tahun 2019. Dirinya perkirakan setelah pemilu presiden pasar properti kembali bergairah. Untuk tahun 2019, BKSL akan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 500 miliar.
PT Sentul City Tbk. saat ini tengah mengembangkan superblok Centerra di Central Business Distric (CBD) Sentul City, di Jl MH Thamrin, Sentul City, Bogor seluas 7,8 hektar. Superblok Centerra yang terbesar di selatan Jakarta ini terdiri atas AEON Mall, Apartemen Verdura, Saffron Noble Residence, Opus Park Towers, Gedung Perkantoran Centerra, serta AEON Condotel.
[irp]
AEON Mall yang sudah topping off pada Januari 2018 saat ini kontruksinya sudah mencapai +/- 70% (September 2018), memiliki lease area +/- 103,000 m2, jangka waktu sewa 20 tahun, dan rencananya handover ke tenant pada kuartal I-2019 dan dibuka untuk umum pada kuartal III-2019.
Apartemen Saffron Noble (1 tower dengan GFA 54,136 sqm) yang peluncuran penjualannya dilakukan pada tahun 2017 ditargetkan akan diserahterimakan pada kuartal I-2020. Saat ini apartemen Saffron Noble dipasarkan seharga (termasuk PPN) mulai dari Rp 950 juta hingga Rp 2,4 miliar.
Sementara Opus Park yang dikembangkan PT Izumi Sentul Realty, yang merupakan perusahaan Joint Venture (JV) PT Sentul City Tbk. (BKSL), Sumitomo Corporation dan Hankyu Hanshin Properties Corporation dari Jepang, peluncuran penjualannya dilakukan pada tahun 2018, rencananya ditargetkan akan diserahterimakan pada kuartal-IV 2019. Opus Park terdiri atas 3 tower (Pinnacle, Crest, Summit) dengan GFA 162,408 sqm. Opus Park dipasarkan seharga (termasuk PPN) mulai dari Rp 750 juta hingga Rp 3,2 miliar.
[irp]
Sejak dikembangkan tahun 1993, Kota Mandiri (township) Sentul City telah dikembangkan seluas 1.000 hektar, dari total lahan seluas 3.100 hektar. Sejumlah fasilitas telah dibangun dan akan terus bertambah di masa datang. Saat ini harga tanah residensial berkisar Rp 7,7 juta per m2 hingga Rp 13,5 juta per m2. Sejak 2007 hingga saat ini, harga tanah di Sentul City rata-rata per tahun naik 15%.
David Partono optimis Sentul City akan semakin berkembang di masa datang. Pasalnya, banyak katalis yang akan menjadi pendorong perkembangan Sentul City. Antara lain Sentul City dikelilingi oleh hamparan pemandangan hijau dan pegunungan, memiliki fasilitas lengkap disekitarnya seperti AEON Mall (akan beroperasi pada kuartal-III 2019), lembaga pendidikan (UniversitasTrisakti), 7 lapangan gof yang berdekatan dan sirkuit balap Sentul.
Lalu Sentul City telah menarik perusahaan-perusahaan besar terkemuka, seperti BCA yang telah mendirikan BCA Learning Institute dan Sampoerna Group yang telah mendirikan kampus, dan akan terus menarik perkembangan komersial dan industri ke wilayah tersebut. Selain itu Sentul City dapat diakses dengan baik via jalan tol dan LRT yang akan hadir sekitar tahun 2020 (LRT akan mempersingkat waktu perjalanan dari Sentul City ke Jakarta dari +/- 1 jam menjadi di bawah 30 menit, dan itu diperkirakan untuk mengangkut hingga 435.000 penumpang per hari).
[irp]
“Kami optimis ke depan Sentul City akan semakin berkembang. Saat ini harga tanah di Sentul City memang lebih rendah dibandingkan Tangerang dan Bekasi. Tapi kami optimis nanti harga tanahnya bisa lebih tinggi dibandingkan Tangerang dan Bekasi,” ujar David Partono.
Lebih lanjut David Partono mengatakan, Sentul City akan terus secara aktif mencari dan juga bekerjasama dengan mitra-mitra strategis yang memiliki kompetensi dan juga rekam jejak yang kuat. Hal itu untuk mendukung komitmen Sentul City melaksanakan pengembangan perkotaan hijau yang berkelanjutan dan inovatif guna memastikan keluarga dan masyarakat dapat secara konsisten menikmati pengalaman mereka untuk hidup, bermain, dan bekerja di Sentul City.