PROPERTI-KPR BTN memperingati hari ulang tahunnya yang ke 38 tahun di Jakarta, Rabu (10/12). Pada HUT ke 38 KPR BTN tersebut merupakan komitmen perseroan dalam mengembangkan bisnis terkait masalah perumahan dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Bank BTN juga memberikan penghargaan kepada para pelaku bisnis, para tokoh yang telah memberikan jasa terhadap KPR di Indonesia dan tumbuhnya indsutri perumahan di Indonesia.
Dalam kiprahnya Bank BTN tidak pernah berhenti berkarya untuk memenuhi tuntutan core business dalam pembiayaan perumahan di Indonesia. Kebutuhan rumah akan terus tumbuh dan berjalan, maka dari itu para pelaku usaha terkait pembangunan perumahan di Indonesia termasuk perbankan sebagai pendukung pembiayaan harus siap. Sebagai bank fokus pembiayaan rumah, Bank BTN memberikan peran lebih besar dalam mendukung pemerintah menyiapkan program rumah nasional bagi masyarakat menengah ke bawah.
Berdasarkan data Bank BTN sejak realisasi 10 Desember 1976 hingga November 2014, telah direalisasi rumah sebanyak 3.371.958 unit yang terdiri hunian subsidi sebanyak 2.562.043 unit (76,0 persen) dan hunian non subsidi sebanyak 809.915 unit (24,0 persen) dengan total kredit mencapai Rp 120,99 triliun. KPR subsidi sebesar Rp 56,58 triliun (46,8 persen) dan KPR non subsidi sebesar Rp 64,41 triliun (53,2 persen). Bank BTN masih menjadi pemimpin pasar perumahan di Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar total KPR 24 persen, sedangkan segmen KPR subsidi peran Bank BTN sangat domain dengan menguasai pangsa pasar lebih dari 95 persen dari total penyaluran FLPP tahun 2011,2012, dan 2013.
“Kami masih tetap memberikan dukungan penuh terhadap upaya-upaya dalam memenuhi kebutuhan rumah rakyat. Oleh karena itu, harapan kami BTN Housing Finance dan produk tabungan BTN perumahan Indonesia dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kebutuhan rumah di Indonesia” Ujar Maryono selaku Direktur Utama Bank BTN.
Maryono mengharapkan peringatan HUT KPR BTN yang ke 38 dapat menjadi momentum di bawah kepemimpinan pemerintah baru dalam melakukan perbaikan dibidang perumahan nasional, baik dalam perbaikan dari sisi supply, demeand ataupun kebijakan pusat dan daerah yang pro bisnis dan pro rakyat.