PT Intiland Development Tbk (Intiland), dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, 18 Juni 2014 lalu menyetujui pembagian dividen Rp 82,1 miliar atau Rp 8 per saham. Nilai yang dibagikan, setara 25,6 persen dari total perolehan laba bersih 2013 yang mencapai Rp 323,63 miliar.
Dalam rapat tersebut, pemegang saham perseroan juga menyetujui dan menerima laporan tahunan dan pengesahan neraca dan perhitungan laba rugi perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013. Sisa laba bersih perseroan akan dialokasikan sebagai laba ditahan sebesar Rp 238,7 miliar dan Rp 2 miliar untuk cadangan wajib.
Menurut Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, perseroan berhasil mempertahankan tren pertumbuhan usaha secara positif, kendati pasar properti nasional mengalami tekanan. Pertumbuhan usaha ke depan, sangat substansial ditopang dengan struktur keuangan yang sehat dan dimulainya pengembangan proyek-proyek baru.
“Rencana perkembangan perusahaan akan difokuskan pada kegiatan usaha utama, yaitu pengembangan realestat dan properti. Pengembangan superblok menjadi salah satu prioritas perseroan di masa mendatang. Saat ini Intiland memiliki sekitar 25 proyek yang tersebar di sejumlah wilayah sekitar Jakarta dan Surabaya, yang terbagi dalam empat segmen usaha, yaitu pengembangan superblok, residensial (kawasan perumahan dan kondominium), kawasan industri, dan properti investasi yang memberikan pendapatan berkelanjutan (recurring income),” jelas Archied.
Intiland tengah mengembangkan empat proyek superblok, South Quarter di Jakarta, Aeropolis di Tangerang, serta Praxis dan Graha Festival di Surabaya. Selain itu, untuk pengembangan proyek baru, tengah disiapkan superblok Kebon Melati yang ada di kawasan pusat bisnis Jakarta. Proyek properti terpadu ini, akan meliputi perkantoran, apartemen, hotel dan faslitas ritel serta gaya hidup.