
PROPERTI – Jababeka gandeng DAMRI dalam mewujudkan Transit Oriented Development (TOD) City terbaik di koridor Timur Jakarta. Salah satunya adalah dengan berkolaborasi bersama DAMRI untuk menghadirkan transportasi publik terintegrasi di kawasan Kota Jababeka Cikarang.
Penandatanganan kerjasama antara kedua belah pihak dilakukan secara virtual Kamis (25/11) lalu. Saat itu bertepatan dengan HUT DAMRI ke 75. Agenda ini ini dihadiri oleh Direktur Utama Perum DAMRI, Setia N. Milatia Moemin dan Managing Director Jababeka Infrastruktur, Agung Wicaksono yang disaksikan oleh seluruh cabang Perum DAMRI dari Sabang sampai Merauke.
Dalam kerjasama tersebut, mencakup sejumlah rencana pengembangan moda transportasi umum di kawasan Kota Jababeka Cikarang yang sebelumnya sudah ditunjuk sebagai salah satu kawasan TOD di koridor Timur Jakarta. Perencanaan pengembangan moda transportasi publik ini bertujuan untuk memberikan pelayanan publik yang lebih baik serta menghubungkan seluruh kawasan Kota Jababeka dengan kota-kota besar disekitarnya serta sejumlah moda transportasi lain.
“Pada 75 tahun perjalanan DAMRI ini, meskipun di tengah kondisi pandemi, DAMRI meneguhkan komitmen untuk terus berjuang dan tumbuh untuk memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh masyarakat. Salah satunya di kawasan Kota Jababeka Cikarang,” ucap Direktur Utama Perum DAMRI Setia N. Milatia Moemin.
Sebagai entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sambung Setia, DAMRI juga berfungsi sebagai agen-pembangunan yang memiliki tugas untuk menghubungkan negeri dan menjadi pengungkit kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Hal tersebut selaras dengan tujuan utama dari penandatanganan nota kesepahaman dengan Jababeka.
Sementara itu Agung Wicaksono menjelaskan, sebagai kota mandiri yang terintegrasi, Jababeka sepenuhnya sadar bahwa pentingnya kehadiran moda transportasi umum di Kota Jababeka demi menciptakan suatu kawasan yang nyaman untuk dihuni ataupun berbisnis.
Agung Wicaksono menambahkan, perjanjian kerjasama ini menjadi kelanjutan dari langkah Jababeka dalam mewujudkan konsep TOD di Kota Jababeka Cikarang. Kerjasama antar kedua instansi ini, kata dia, bertujuan untuk menciptakan suatu sistem transportasi kota yang terintegrasi (Integrated Transportation), cerdas (Smart Transportation) dan ramah lingkungan (Green Transportation).
Terkait pengembangan bersama yang akan dilakukan kedepannya antara lain pengadaan transportasi antar kawasan Industri dan residensial komersial, transportasi untuk karyawan di kawasan industri, transportasi penghubung antar moda transportasi umum lainnya (commuter bus, airport, stasiun KRL dan Kereta Api Cepat), sistem manajemen transportasi modern berbasis digital, serta pengadaan armada electrical bus yang dipercaya sekaligus ramah lingkungan.
Dikatakan Agung, hadirnya transportasi pintar yang terintegrasi di dalam kawasan Kota Jababeka – salah satu kota mandiri yang dikembangkan PT Jababeka Tbk, diharapkan dapat membantu sekaligus memberikan solusi bagi masyarakat dan perusahaan dalam mobilitas sehari-hari.
“Kami memahami betul kebutuhan mobilitas masyarakat dan perusahaan yang berada di Kota Jababeka, melalui adanya kerjasama Jababeka dengan DAMRI ini seperti gayung bersambut dan memperkuat komitmen kami dalam mengembangkan Kota Mandiri berbasis konsep TOD,” tegas General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence Eric Limansantoso.
Jababeka Gandeng DAMRI Menuju Smart Township
Wakil Direktur Utama PT Jababeka, Tbk, Tjahjadi Rahardja menegaskan, dengan terwujudnya kerjasama baik ini, diharapkan dapat memberikan kemudahan serta kenyamanan baru bagi warga di Kota Jababeka, “Ini juga menjadi satu langkah awal kami dalam mewujudkan smart township yang siap menyambut era industry 4.0 dan society 5.0,” ungkapnya.

Jababeka, lanjut Tjahjadi, terus berinovasi dan mempercepat pengembangan infrastruktur kedepannya untuk mewujudkan smart township berbasis konsep TOD yang akan menghubungkan dengan koneksi transportasi massal lainnya seperti MRT, LRT, APM, bahkan hingga High Speed Train kedepannya.
“Kedepannya Jababeka akan terus berkolaborasi dan berkoordinasi dengan berbagai stakeholder demi mewujudkan kota mandiri modern yang nyaman baik bagi tempat tinggal dan berbisnis. Kami yakin hal ini tak hanya dapat mengangkat nilai kawasan, namun kehadiran infrastruktur dan fasilitas transportasi yang komprehensif dapat meningkatkan pertumbuhan sosial ekonomi di kawasan Kota Jababeka,” pungkas Eric Limansantoso.
Jababeka Residence sudah menjadi magnet tersendiri bagi pelaku bisnis. Setidaknya di kawasan ini terdapat 1,2 Juta jiwa setiap harinya, dengan jumlah pekerja lebih dari 730.000 dan 10.000 ekspatriat.