APA KABAR – Pembaca yang budiman, semoga semangat untuk terus maju tak pernah surut dari diri pembaca semua, aamiin. Kembali edisi ini kami hadir ke ruang baca dengan sejumlah liputan dan artikel menarik yang perlu Anda ikuti.
Ada perkembangan menarik yang kami ikuti di tengah lesu darahnya industry property saat ini. Munculnya pemain baru di bisnis ini. Ada yang memulai usaha dari skala kecil dengan beberapa unit rumah, kemudian berkembang pesat menjadi ribuan hektare. Padahal mereka bukanlah landlord yang memiliki lahan untuk dikembangkan setiap saat.
Gunho Niken Architect (GNA) Group adalah satunya. Didirikan oleh pasangan suami istri, Gregorius Gun Ho dan Bernadeta Ratna Niken pada tahun 2000, keduanya adalah profesional arsitek di perusahaan developer besar. Gun Ho di Ciputra Group dan Niken di SMR Group (Sumbermitra Realtindo). Merintis usaha dengan membuka kantor konsultan arsitek, kliennya kebanyakan berada di kawasan Serpong dan sekitarnya dan rata-rata developer besar seperti Paramount Land dan BSD City. Selain itu juga ada beberapa kliennya di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara dan lainnya.
Kenyang malang melintang sebagai profesional arsitek di banyak perusahaan pengembang, membuat pasangan suami istri ini mencoba mengadu nasib menjadi pengembang. Tahun 2010 menjadi awal sejarah baru bagi mereka berdua. Selain mulai merintis usaha sebagai pengembang, mereka tetap menekuni tetap menjalankan profesi konsultan arsitek yang hingga kini masih ditekuni dan keduanya berjalan beriringan.
Ada yang menarik dari strategi bisnis duet pasutri ini. Dalam mendapatkan lahan, GNA Landtidak menggantungkan nasibnya kepada perbankan. Ia menguasai lahan dengan menggandeng pemilik lahan bekerjasama mengembangkan proyek. Agar fokus dalam memasarkan proyeknya, mereka pun memilih lokasi yang tak berjauhan berada di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten dalam dua tahun pertama berdiri.
Sejatinya, model bisnis perusahaan ini tak jauh beda dengan developer lainnya. Namun dalam mengembangkan proyeknya, GNA Group bersinergi dengan pemilik lahan dan menggandeng investor untuk berkolaborasi mengembangkan proyeknya. Bagaimana jatuh bangun GNA Group merintis dan mengembangkan proyeknya di tengah gempuran pesaing yang kian sengit? Ikuti liputan cover story kami edisi ini.
Selain liputan cover story, beberapa rubrik lain yang tak kalah menariknya, juga kami sajikan buat Anda. Diantaranya pada suplemen broker, kami tampilkan wawancara dua kandidat yang mengadu konsep visi dan misi sebagai calon ketua umum Arebi yang baru. Asosiasi Real Estate Broker Indonesia kembali memilih Katua Umum periode 2018 – 2021. Dua nama yang sudah muncul untuk menduduki kursi organisasi broker property tertua ini adalah Lukas Bong yang pernah menjadi Ketua DPD AREBI DKI Jakarta, serta Hartono Sarwono yang kini menjabat Ketum Arebi ini. Bagaimana pandangan mereka dan visi misi keduanya dalam membesarkan AREBI kedepan? Simak perbincangan mereka kepada redaksi Property&Bank dalam suplemen Broker Indonesia. Selamat membaca.
Pemimpin Redaksi
Ir. H. Indra Utama