PROPERTI – Di semester pertama tahun 2021 kondisi ekonomi terus membaik, bahkan ekspor Indonesia meningkat 30% dari kuartal sebelumnya. Likuiditas perbankan saat ini juga cukup melimpah, karena masyarakat tidak bisa melakukan kredit termasuk juga KPR.
“Saat pandemi, kegiatan para pebisnis belum setinggi pada saat sebelum pandemi. Karena, untuk melakukan pengembangan usaha terkendala Covid-19 dan sehingga permintaan kredit ke bank juga menurun,” ujar Executive Vice President of Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Felicia M. Simon, pada Webinar Properti yang digelar Paramount Land, Selasa (8/9).
Dikatakan Felicia, Pemerintah memberikan sejumlah stimulus di sektor properti guna menggerakkan pemulihan ekonomi, seperti suku bunga yang rendah hingga 3,5%, DP rendah dan PPN ditanggung pemerintah. Hunian, sambung dia, merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat Indonesia dan untuk memiliki rumah adalah sebuah mimpi.
“Selama pandemi kami melihat daya beli konsumen itu tetap ada terutama menengah atas, tinggal bagaimana menggerakkan mereka untuk berinvestasi itu yang harus kita lakukan. Tahun ini merupakan salah satu periode paling istimewa, di saat pandemi seperti ini Pemerintah memberikan stimulus dengan memberikan suku bunga yang paling rendah selama 10 tahun terakhir,” kata Felicia.
Untuk menjembatani konsumen memiliki hunian, sambung Felicia, BCA melakukan terobosan melalui sejumlah program seperti mengadakan virtual expo bekerjasama dengan ratusan pengembang secara nasional. Sehingga konsumen dapat memilih rumah di lokasi manapun tanpa melanggar protokol kesehatan secara online, melakukan simulasi harga, hingga memantau secara online.
“Data Bank Indonesia saat ini menunjukkan pertumbuhan kredit konsumsi terus meningkat terutama pada KPR. Untuk mendukung hal tersebut, kami akan terus memberikan program-program dan kemudahan kepemilikan rumah bagi konsumen,” tambah Felicia.
Sementara itu, M. Nawawi, Direktur Marketing & Sales Paramount Land, menjelaskan, pihaknya optimis bahwa sektor properti terus bangkit dan kebutuhan akan hunian masih cukup tinggi. “Terbukti selama pandemi Covid-19, Paramount berhasil menjual 2.700 unit properti. Ini membuktikan bahwa kebutuhan rumah maupun untuk investasi masih tinggi,” jelas Nawawi. Selama tahun 2020 Paramount Land telah berhasil meluncurkan 7 produk baru properti dan tahun 2021 sudah meluncurkan 4 kali produk properti dan semuanya terserap pasar dengan baik.
Dikatakan Nawawi, produk investasi baik hunian dan komersial merupakan pilihan tepat bagi konsumen dan investor yang ingin memanfaatkan dana untuk investasi/usaha. Seperti diketahui, Kota Gading Serpong merupakan salah satu daerah penyangga Jakarta yang berada di lokasi yang sudah hidup dan merupakan area komersial dan residential, yang sangat cocok dijadikan peluang berbagai usaha.
“Rumah dengan konsep healthy living di lingkungan dengan konsep green environment, sangat menarik minat pembeli, terutama mereka yang memahami nilai investasi jangka panjang. Dengan rancangan layout ruangan yang cermat dan sesuai dengan kebutuhan keluarga saat ini yang memperhatikan sistem pencahayaan, bukaan jendela yang luas, dan dilengkapi dengan fitur-fitur yang modern seperti, pembangkit listrik tenaga surya, potable water, dan smart air ventilation sehingga Pasadena Residence mengusung konsep green energy & green living,” ujar Direktur Paramount Land Aryo Tri Ananto.
Maka, lanjut Aryo, untuk melengkapi kebutuhan hunian yang beragam di Kota Gading Serpong dan merespon tingginya minat konsumen akan hunian sehat dan nyaman, dalam waktu dekat Paramount Land akan menghadirkan sebuah hunian premium ‘Pasadena Residence’ di Gading Serpong.
“Kami akan mulai pasarkan Oktober 2021 mendatang. Lokasi Pasadena Residence sangat strategis, dirancang dengan desain mewah dan spesifikasi tinggi untuk kenyamanan dan kemewahan setiap hunian. Nantikan kehadiran Pasadena Residence dan dapatkan informasi lengkap lengkap melalui website www.paramount-land.com dan media sosial kami,” pungkas Aryo.