PT Summarecon Agung Tbk mencatat rekor baru dengan membukukan pendapatan dan laba tertinggi dalam sejarah perseroan. Di penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) pada 19 Juni 2014 lalu, perusahaan pengembang yang pertama kali mengembangkan kawasan Kelapa Gading pada 1975 ini, berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 4,1 triliun pada tahun 2013 lalu.
Pencapaian perseroan ini meningkat 18% dibanding pada tahun 2012. PT Summarecon Agung Tbk juga mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 38% atau senilai Rp 1,1 triliun. Sepanjang tahun 2013, Summarecon melakukn 10 kali launching dan meraih total nilai penjualan marketing sales sebesar Rp 3,73 triliun.
“Pencapaian ini diperoleh di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang menurun dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,8% dengan tingkat inflasi yang cukup tinggi yaitu mencapai 8,4%. Kenaikan tingkat suku bunga, tingginya tingkat inflasi, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika ikut mempengaruhi daya beli masyarakat secara keseluruhan,” jelas Direktur Utama Summarecon Agung Johanes Mardjuki pada public expose beberapa waktu lalu.
Johanes menambahkan, dari sisi pendapatan usaha, unit bisnis pengembangan properti masih merupakan unit usaha yang memberikan kontribusi pendapatan tertinggi yaitu sebesar Rp 2,87 triliun (70%), kemudian diikuti oleh unit usaha properti investasi sebesar Rp 0,88 triliun (22%) dan unit usaha rekreasi & hospitality sebesar Rp 0,35 triliun (8%).