
Propertynbank: Menghadapi arus globalisasi yang terus berkembang, penguatan adat dan budaya bangsa serumpun menjadi kunci untuk melindungi sosial kemasyarakatan, ekosistem, dan ekonomi suatu bangsa.
Hal ini disampaikan oleh Dato’ Dr. Sri Tan Rais Yatim, mantan Menteri Kebudayaan Malaysia, dalam sebuah kesempatan makan malam bersama Gubernur Bengkulu, Dr. Rosjonsyah Sahili, serta anggota Badan Musyawarah Adat (BMA), Ikatan Keluarga Minang (IKM), dan keluarga Minang di Provinsi Bengkulu.
Menurut Dato’ Dr. Rais Yatim, sebagai bangsa serumpun di Nusantara, adat dan budaya harus menjadi pagar untuk menjaga keharmonisan antar negara dan mengurangi dampak negatif globalisasi yang semakin merasuk ke dalam berbagai sektor kehidupan.
“Sebagai bangsa serumpun, kita perlu memperkuat adat dan budaya kita sebagai benteng untuk melindungi nilai-nilai sosial dan ekonomi kita,” Ujar Rais Yatim.
Pernyataan tersebut mendapat dukungan penuh dari Drs. H.S. Effendi, MS, Ketua BMA Provinsi Bengkulu, yang turut hadir dalam acara tersebut. Effendi menekankan pentingnya konektivitas antara Malaysia dan Bengkulu, terutama dalam hal transportasi udara.
“Jika jaringan transportasi udara ini terbuka, potensi ekonomi Bengkulu dan Malaysia akan berkembang pesat. Ini akan membuka banyak peluang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita,” ujar Effendi.
Hal senada juga disampaikan Gubernur Bengkulu, Dr. Rosjonsyah Sahili yang menyatakan bahwa penguatan hubungan antar negara serumpun ini akan memperkuat nilai-nilai adat dan budaya yang ada, sekaligus memajukan ekonomi di kedua negara.
“Hubungan yang lebih erat antara Malaysia dan Bengkulu akan membawa banyak keuntungan, tidak hanya dalam hal ekonomi, tetapi juga dalam menjaga nilai-nilai budaya yang kita miliki bersama,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Harian GEMUJA BSA Gatot Suprianto St. Sati mengungkapkan jika jalur transportasi udara ini dibuka, tidak hanya meningkatkan ekonomi, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan budaya antar negara.
“Kita harus menjaga kekayaan budaya kita bersama agar generasi mendatang tetap mengenal dan menghargai warisan leluhur kita,” ujar Gatot.
Dengan terbukanya jalur transportasi udara antara Malaysia dan Bengkulu, serta penguatan nilai-nilai budaya, diharapkan menjadi landasan yang kokoh untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi kedua negara.
Profil Dato’ Dr. Sri Tan Rais Yatim
Rais Yatim, dikenal sebagai politisi senior Malaysia, memiliki latar belakang panjang dalam pemerintahan. Pria kelahiran born April 1942 ini pernah menduduki jabatan penting dipemerintahan Malaysia, diantaranya sebagai Menteri Besar Negeri Sembilan (1978-1982), Menteri Luar Negeri (1986-1987 & 2008-2009), Menteri Penerangan (1984-1986) dan Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan (2004-2008), bahkan pada tahun 2020 dinobatkan sebagai Ketua Dewan Negara Malaysia.
Pada kesempatan tersebut, Rais Yatim juga menyinggung pentingnya kolaborasi dalam menjaga hubungan antar negara serumpun yang telah terjalin kuat selama ini.
Sementara itu, istri Rais Yatim, Datin Seri Utama Masnah Rais, yang turut hadir dalam acara tersebut, dikenal sebagai penulis cerpen dan sosok yang mendampingi suaminya dalam berbagai acara resmi.
Masnah Rais turut memberikan dukungan terhadap inisiatif ini dengan mengingatkan akan pentingnya kontribusi dalam bidang kesusastraan sebagai bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan.
Acara yang berlangsung di Bandara Fatmawati Bengkulu ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antar negara serumpun dan memperkuat komitmen bersama dalam menjaga dan melestarikan adat dan budaya yang menjadi identitas bersama.
Laporan : Rafi Rizaldi