Propertynbank.com – FDS (Fortress Data Services) PAC Group menggelar diskusi dengan tema Managed Services for Efficiency : Enhancing Operations, Network, and Security. Diskusi tersebut membahas secara mendalam tentang bagaimana Managed Services atau layanan terkelola dapat meningkatkan efisiensi di seluruh aspek bisnis.
Tak dipungkiri saat ini dalam menjalankan bisnis, efisiensi operasional sudah menjadi kunci kesuksesan. Terlebih lagi, operasional tehnologi informasi di era digital juga semakin kompleks. Sehingga tingkat ketersediaan layanan yang high availability, Cyber Security dan Compliance menjadi patokan umum.
Masalahnya, tidak semua institusi mampu berinvestasi untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan yang semakin berat yang menyangkut teknologi, sumber daya manusia sehingaa membuat biaya investasi menjadi tantangan karena akan mengeluarkan anggaran tinggi. Oleh karena itu, maka outsourcing Managed Services menjadi jawabannya.
Baca Juga : EVOS by King Koil Hadirkan Teknologi Smart String Untuk Tidur Berkualitas
Presiden Direktur FDS PAC Group Sutjahyo Budiman mengatakan, kesiapan infrastruktur keamanan siber di Indonesia saat ini masih bergantung pada tingkat kesadaran dan kesiapan masing-masing perusahaan. Oleh karena itu, kata dia, perlu dilakukan adopsi teknologi dan meningkatkan daya saing tanpa harus membangun infrastruktur sendiri.
“Opsi untuk melakukan transformasi digital dengan cara efisien sudah ada. Perusahaan tak perlu takut masuk ke dunia digital karena opsi managed services dapat membantu mereka mengelola infrastruktur dan keamanan siber tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Untuk kami mengajak perusahaan menengah dan kecil untuk mempertimbangkan managed service dari vendor-vendor tersertifikasi untuk membantu dalam mengelola keamanan data,” jelas Sutjahyo di sela-sela diskusi yang digelar di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (31/10).
Baca Juga : Manfaatkan Teknologi Digital, Agen Properti Dukung Pemasaran EleVee Condominium
Dalam forum ini dilakukan berbagai kerja sama strategis sejumlah perusahaan seperti Fortress Data Services dan Sarana Pactindo (FDS PAC Group), PT DCI Indonesia Tbk, PT Protergo Siber Sekuriti, serta PT Sisnet Mitra Sejahtera dan PT Hostnet Data Global. Kerjasama tersebut menghadirkan solusi terpadu yang dirancang untuk membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat infrastruktur jaringan, dan mengoptimalkan keamanan.
Managed Services Jadi Solusi
Lebih lanjut Sutjahyo mengatakan, solusi keamanan siber melalui managed service bukan hanya tren di Indonesia, namun sudah menjadi praktik umum di perusahaan-perusahaan besar di negara maju. Ia mencontohkan bahwa perusahaan besar di Amerika dan Eropa bahkan lebih memilih menggunakan manage service demi efisiensi, termasuk perusahaan-perusahaan dari daftar 500 besar Forbes.
Managed service, kata dia, tidak hanya memberi efisiensi dari sisi biaya, tapi juga memastikan perusahaan memiliki akses ke teknologi terkini yang sulit mereka kelola sendiri. Dirinya mengakui dalam ekosistem bisnis Indonesia yang memiliki banyak perusahaan menengah dan kecil, transformasi digital sering dianggap mahal dan berisiko.
Baca Juga : Miliki Teknologi Tinggi Lindungi Kulit, Mesin Cuci Toshiba Seri T25 dan T21 Diluncurkan
“itulah pentingnya berkolaborasi dengan mitra managed service yang sudah teruji. Teknologi AI atau infrastruktur keamanan sendiri itu mahal. Maka, dengan managed service, perusahaan bisa mendapatkan layanan tersebut dengan harga terjangkau dan tingkat keamanan yang tinggi, karena mitra manage service sudah teraudit dan tersertifikasi oleh pihak ketiga,” tegasnya.
Oleh karena itu, Sutjahyo berharap kesadaran terhadap pentingnya keamanan data terus diperluas. Melalui kegiatan diskusi tersebut, menurut dia, tidak hanya memperkaya pemahaman peserta dan pelaku bisnis pada umumnya, tetapi juga menekankan kepentingan pemimpin industri bahwa topik ini adalah prioritas penting untuk manjemen di hari ini dan masa depan. “FDS PAC Group berkomitmen untuk terus mendukung perusahaan dalam perjalanan mereka menuju transformasi digital,” pungkasnya.