Pasar properti Cina berada di ambang kemerosotan. Permintaan pembangunan properti sekarang berkurang, baik di sisi harga jual, aktivitas konstruksi, nilai penjualan rumah, bahkan kredit pemilikan rumah (KPR) macet.
Mengutip dari laman Global Property Guide, dari tahun ke tahun, rata-rata harga rumah baru di Cina naik hingga 4.72% pada bulan Juli 2014. Harga rumah dari 100 kota di Cina yang disurvei turun sebanyak 0,8% pada bulan Juli 2014. Sebelumnya penurunan month-on-month harga rumah 0,5% pada bulan Juni 2014 dan 0,3% pada bulan Mei 2014. Data ini merupakan hasil riset dari China Real Estate Index System (CREIS).
Dari 100 kota-kota di Cina yang disurvei, 76 diantaranya mengalami penurunan harga rumah setiap bulannya.
Di Shanghai, harga rumah turun 0,54% (-0.63% disesuaikan dengan inflasi) pada bulan Juli 2014, setiap tiga bulan. Selama setahun hingga Juli 2014, indeks harga rumah second-hand di Shanghai naik 4,81% (2,4% disesuaikan dengan inflasi), laju kenaikan harga paling lambat terjadi sejak Maret 2013, data ini berdasarkan Ehomeday.
Menurut National Buraeu fo Statistic of China (NBSC), harga rumah di Beijing juga mengalami kenaikan secara perlahan. Harga rumah di ibukota turun 2,33% (-1,98% disesuaikan dengan inflasi) selama triwulan terbaru. Dalam triwulan kedua 2014, indeks harga bangunan tempat tinggal second-hand di Beijing meningkat hanya 4.72% (2.31% disesuaikan dengan inflasi) dari periode yang sama tahun lalu. Harga rumah tahunan mengalami kenaikan secara perlahan menjadi 12.63% di triwulan pertama tahun 2014, dan 19,82% pada triwulan keempat tahun 2013.
Kinerja sektor perumahan ini menganggu pertumbuhan ekonomi yang ada, dan memang pada kuartal pertama tahun 2014 ini Tiongkok mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 7,4 % year-on-year yang turun dari 7,7 % pada kuartal terakhir tahun lalu.
Penjualan properti juga menurun. Berdasarkan data yang dirilis oleh National Bureau of Statistics, penjualan perumahan turun 9,2% pada semester pertama 2014 dari periode yang sama tahun lalu menjadi CNY 2.56 triliun (US $ 412 milyar). Pada bulan Juni saja, penjualan perumahan turun 5,3% menjadi CNY 591.2 milyar (US $ 96.24 milyar) dari tahun sebelumnya.
Penurunan aktivitas pembangunan atau konstruksi juga terlihat di 100 kota tersebut. Pada semester I-2014, rata-rata aktivitas konstruksi di setiap area anjlok sebesar 16,4% dibanding pada periode yang sama tahun lalu. Sementara, jumlah lahan yang dibangun pada enam bulan pertama 2014 lalu tercatat hanya sebesar 801,3 juta meter persegi.
Nilai penjualan rumah pada semester I-2014 tercatat mengalami penurunan sebesar 9,2% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, menjadi hanya USD412 miliar. BPS (Badan Pusat Statistik) setempat membandingkannya dengan nilai penjualan rumah yang terjadi pada 2013 yang mengalami lonjakan sebesar 27% dalam satu tahun.