Property & Bank

Makin Diminati, Penumpang Harian LRT Jabodebek Tembus 50.000 Orang

penumpang harian lrt jabodebek
LRT Jabodebek sedang berhenti di sebuah stasiun

Propertynbank.com – Menurut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah penumpang harian LRT Jabodebek mengalami tren pertumbuhan menjadi 50.000 penumpang per Februari 2024, naik dari 37.000 penumpang pada Desember 2023.

Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati mengatakan jika pihaknya dan PT Kereta Api Indonesia atau KAI terus meningkatkan pelayanan LRT Jabodebek kepada masyarakat. Salah satu indikator peningkatan pelayanan adalah tren pertumbuhan jumlah penumpang harian LRT Jabodebek.

Adita menjelaskan bahwa rata-rata jumlah penumpang LRT Jabodebek per hari saat ini telah mencapai lebih dari 50.000 orang. Pada Desember 2023, rata-rata jumlah penumpang harian LRT Jabodebek adalah 37.247 orang per hari, yang meningkat menjadi 44.382 penumpang per hari pada Januari 2024.

Baca Juga : Antisipasi Lonjakan Penumpang, LRT Jabodebek Tambah 200 Perjalanan Perhari

“Sekarang pada Februari 2024 rata-ratanya sudah 52.858 orang per hari,” katanya mengenai naiknya penumpang harian LRT Jabodebek dikutip dari Bisnis Indonesia, Senin (26/2/2024).

Selain itu, perbaikan juga telah terlihat dalam waktu tunggu antarkereta atau headway LRT Jabodebek. Adita menjelaskan bahwa sebelumnya, headway LRT Jabodebek bisa mencapai 1 jam ketika terkendala masalah roda aus. Namun, hal ini telah berhasil dikurangi secara bertahap menjadi 30 menit, dan saat ini hanya 15 menit.

Peningkatan Penumpang Harian LRT Jabodebek

Di samping itu, frekuensi perjalanan per hari juga telah meningkat dari sebelumnya 160 jadwal perjalanan menjadi 264 perjalanan per harinya. Adita menyebut bahwa pihaknya dan para pemangku kepentingan sedang mengevaluasi penerapan tarif promo yang telah diberlakukan sejak 1 Desember 2023.

Baca Juga : LRT Jabodebek Beroperasi, Harga Rumah di Bekasi Naik Hingga 5,8 Persen

Dia menyatakan rencananya adalah untuk mengembalikan skema tarif LRT Jabodebek ke ketetapan sebelumnya yang telah diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan (KM) No 67/2023 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik, dengan beberapa pembatasan hingga tarif tertentu.

“Kemungkinan akan kembali ke pembatasan maksimal senilai tertentu sesuai Kepmenhub yang ada,” kata Adita. Namun, Adita menyatakan bahwa keputusan mengenai skema tarif yang akan berlaku mulai 1 Maret 2024 belum diputuskan secara final. Menurutnya, Kemenhub masih terus melakukan pembahasan dan evaluasi terkait skema tarif baru ini bersama para pemangku kepentingan yang terkait. (Nabilla Chika Putri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *