Jakarta mengalami pertumbuhan tertinggi dibanding dengan 33 kota lainnya di Asia, diikuti Manila (Philippines) dan Shenzhen (Cina) dan Pune (India). Demikian menurut riset Asia Office Q1 2014 yang dilakukan oleh Cushman & Wakefield, salah satu konsultan properti swasta.
Menurut data tersebut, Jakarta mengalami pertumbuhan harga sewa ruang kantor tertinggi di kawasan yaitu sebesar 27% dengan terus terjadinya ekspansi dari perusahaan-perusahaan yang membuat tingkat kekosongan ruang kantor mengecil menjadi 6.6%.
“Dengan tidak adanya pasokan tambahan di kwartal 1 2014, ditambah dengan beberapa gedung lama yang sedang melakukan pembangunan kembali, tingkat hunian perkantoran di Jakarta mengalami tekanan ke tingkat yang tinggi. Permintaan akan ruang sewa dan aktifitas transaksi sebagian besar untuk luas ruang dibawah 300 m2 karena terbatasnya persediaan,” ujar Arief Rahardjo, Senior Associate Director, Research & Advisory, Cushman & Wakefield, Indonesia.
Menurutnya, walaupun pemilihan umum presiden telah menimbulkan sikap wait and see di pasar, permintaan akan mengalamai pertumbuhan positif, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang juga diperkirakan positif di tahun 2014 ini serta iklim bisnis yang secara keseluruhan akan bertambah baik, khususnya setelah pemilihan presiden berlangsung.
Sementara itu, Managing Director, Research, Asia Pasifik Sigrid Zialcita, mengatakan, kondisi dan kinerja pasar perkantoran memperlihatkan keragamannya di kawasan. Harga sewa sedikit meningkat secara keseluruhan di Asia Pasifik dalam tahun terakhir, dengan kenaikan secara umum di kawasan hanya sebesar 2.8% di Q1 2014.
“Terbatasnya ruang kantor Grade A akan menguntungkan para pemilik gedung dan membuat harga bisa sewa terus meningkat di beberapa pasar utama tahun ini; Tetapi pasokan yang tinggi di beberapa pasar berkembang seperti Delhi, Kuala Lumpur dan Ho Chi Minh akan menguntungkan pihak penyewa,” jelas Sigrid.