Property & Bank

Perubahan Budaya Kerja dan Momentum Industri Properti Pasca Pandemi

 

perubahan
Andreas Nawawi, Advisor dan Pemerhati Properti

Propertynbank : Pandemi COVID-19 yang menghantam Indonesia selama tiga tahun ini, telah membawa perubahan yang signifikan, terhadap berbagai sektor kehidupan masyarakat termasuk sektor perekonomian.

Meski penyebaran virus corona di kuartal pertama ditahun 2022 ini, mengalami penurunan. Namun tidak dipungkiri bahwa penyebaran virus ini telah membawa perubahan besar diberbagai sektor ekonomi termasuk sektor properti.

Andreas Nawawi, Advisor sekaligus pemerhati properti tidak menampik kalau pandemi covid-19 sangat berdampak pada dunia usaha, termasuk sektor properti.

Namun demikian, Andreas menambahkan pelaku diindustri properti tentunya harus tetap optimis, bahwa bisnis ini harus tetap survive ditengah pandemic, ujarnya pada saat bincang-bincang bersama Indra Utama CEO Journalist Media Network dan Ketua LSP Area Indonesia.

Terkait dengan perubahan yang terjadi akibat pandemi, Andreas mengaku teringat apa yang pernah disampaikan professor Renata Sari. Beliau selalu mengatakan satu-satunya yang tidak pernah berubah itu ya perubahan. “jadi jangan pernah berpikir nanti tidak ada, karena perubahan itu selalu akan ada. Sehingga kita harus siap menghadapi perubahan,”ujarnya mengenang apa yang dikatakan sang guru.

Bahkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan sang professor, ada perusahaan yang bisa bertahan ditengah perubahan serta mampu mengatasinya dengan baik.

Kemampuan mengatasi perubahan itu menurutnya bukan karena manajemen yang hebat, bukan juga ada orang-orang yang hebat disitu. Tapi menurutnya adanya nilai-nilai yang hebat yang ditanamkan perusahaan seperti kejujuran, jiwa pantang menyerah dan optimis serta percaya bahwa dalam kondisi mentok sekalipun pasti selalu ada cara, karenanya tidak ada yang tidak mungkin dalam situasi sesulit apapun.

Memasuki masa endemi pasca pandemi covid-19 ini, faktor manusia menjadi satu hal yang sangat penting. Pasalnya, sistem ataupun manajemen tanpa manusia tidak akan ada gunanya.

Menghadapi perubahan di era sekarang ini faktor manusia itu perlu mendapatkan perhatian. Manusia mau bekerja dengan baik, buat budaya yang baik, wadah yang baik. Sehingga setiap orang masuk kesana, dia akan merasa termotivasi, terdorong, terinspirasi untuk berbuat baik dan menghasilkan hasil-hasil yang baik. Tempat atau wadah itu nama nya budaya kerja, budaya kerja itu bisa diciptakan dan dibuat. Cara membuatnya pakai trust dan nilai yang ada disatukan, dipadukan dengan visi misi dijadikan kebiasaan juga tindakan.

“Jadi ketika saya membangun budaya di suatu perusahaan, waktunya 6 bulan. Dalam 6 bulan itu semua akan terbentuk, banyak yang dilakukan, cara-cara tertentu diajarkan, di terjemahkan sampai mereka mengerti, jadi orang setelah kerja itu dihargai,”papar Andreas.

Perubahan Era Ke Empat

Apalagi, tambah Andreas, saat ini properti memasuki era ke empat. Dimana dulu kita hanya butuh untuk di pakai, dipakai itu artinya harus nyaman lingkungan. Yang penting itu lokasi, harus punya value, artinya bukan hanya dipakai tapi harus ada sesuatu yang menyenangkan, buat nyaman. Tapi ada satu nilai yang penting ialah invesment, jadi anak muda itu mau keluar uang, asal dia yakin akan menjadi suatu investasi yang baik.

“Dari investasi ini ada yang penting yang perlu dicermati, pertama itu adalah momentum, waktu pasarkan. Jadi harus tahu momentumnya ini apa.  Kemudian kedua, yakni manajemen. Manajemen ini kembali lagi kepada peoplenya,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini