Perum Perumnas, melalui program BUMN Peduli mengembangkan dua tower rumah susun (rusun) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di kawasan Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat. Program ini di luncurkan oleh Kementerian BUMN dengan memberikan bantuan PKBL. Dengan konsep memindahkan warga di kawasan kumuh Kemayoran ke rumah susun ini, begitu seterusnya hingga dana bantuan tersebut terserap.
Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto mengatakan, pemerintah harus terus menerus mencermati rumah sebagai kebutuhan pokok, tidak dilepas pada mekanisme pasar, sehingga berimbas positif pada harga jual rumah yang semakin terjangkau bagi MBR. “Pembangunan rusun ini merupakan salah satu wujud nyata atas delivery system yang tepat di sektor perumahan,” ujar Himawan saat topping off rusun Bandar Kemayoran 25/6/2014 lalu.
Dijelaskan Himawan, pembangunan rusun ini merupakan program peduli dari BUMN dan dananya berasal dari BUMN, di mana Rusun ini diperuntukkan bagi warga miskin di DKI Jakarta. Dengan selesainya rusun ini, sambung Himawan, diharapkan mampu mengurangi kawasan kumuh di Jakarta dan memberikan dampak positif untuk mengurangi kemiskinan dan juga kawasan kumuh. Sedangkan siapa saja penghuni rusun ini, yang menentukan adalah pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Rusun Bandar Kemayoran dibangun di atas lahan seluas 1,7 hektar dengan dua menara (tower A4 dan A5) dengan luas masing-masing kamar sekitar 27 meter persegi dengan total kamar sekitar 576 unit. Proyek rusun 25 lantai senilai Rp 120 miliar ini, diperkirakan ini akan selesai seluruh pembangunannya pada akhir tahun ini.
Menteri BUMN RI Dahlan Iskan, dalam sambutannya mengatakan dana pembangunan dua rusun bagi masyarakat miskin ini berasal dari dana CSR BUMN yang disebut BUMN Peduli. Karena dananya bukan bersifat komersial, sehingga penghuni rusun nantinya harus orang miskin di Kebon Kosong, Kemayoran yang akan direlokasi.