
Propertynbank.com – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Irene Umar mengatakan, ketika menghadapi tantangan, atau ketika mengalami kegagalan, jangan mengeluh. Sebaliknya ucapkan, terima kasih. Sebab ketika berhasil mengatasi tantangan atau menghadapi kegagalan tersebut, itu berarti naik kelas.
“Sama persis seperti ketika kita main game, ketika berhasil melewati tantangan, berarti level kita naik. Dan, ingat. Kalau kita menjadi yang terbaik pada hari ini, belum tentu esok kita akan tetap menjadi yang terbaik,” ujarnya saat wisuda ke-20 President University (Preuniv), di Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi beberapa waktu lalu.
Irene merupakan alumni Program Studi Manajemen, Fakultas Bisnis, Presuniv, angkatan 2005. Ia lulus tahun 2008. Sebelum ditunjuk menjadi wakil menteri pada Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto, Irene adalah CEO dan sekaligus pendiri W3GG dan Managing Partner PT Discovery Nusantara Capital.
Baca Juga : Gelar Sharing Session, President University Hadirkan Bhikkhu Dhammasubho
Sementara itu, Rektor Presuniv Handa S. Abidin, SH, LL.M., Ph.D., menyampaikan ucapan selamat atas kepada para wisudawan. Dirinya bangga dengan semua yang telah dicapai wisudawan dan berharap semoga ilmu dan pengalaman yang diperoleh di President University bermanfaat bagi masa depan masing-masing. “Presuniv akan terus mendukung Anda. Bahkan, setelah Anda lulus sekalipun. Mari kita terus jaga dan pelihara hubungan kita!” tegasnya.
Wisuda kali ini juga dihadiri oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 4 Dr. HM Samsuri, S.Pd., MT, IPU, pendiri Presuniv yang juga Presiden Direktur PT Jababeka Tbk. DR SD Darmono, dan Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA, dan para pengurus yayasan lainnya, dan International Chancellor Presuniv Prof. Ki-chan Kim.
Hadir pula Ketua Pengawas YPUP yang juga Rektor ke-7 Presuniv, Prof. Dr. Drs. Chandra Setiawan, MM, Ph.D., Abdul Wahid Maktub, Duta Besar Indonesia untuk Qatar (2003-2007) dan Ibnu Hadi M.Ec., Duta Besar Indonesia untuk Vietnam (2016-2020)—keduanya penasehat Rektor Presuniv. Selain itu hadir Yuana Rochma Astuti, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital, Kementerian Ekonomi Kreatif, Direktur PT Jababeka Tbk. Hyanto Wihadhi, dan Ivone Anggraini, Senior Managing Director PT Grahabuana Cikarang.
Baca Juga : President University Bangun Rumah Sakit Pendidikan, Mulai Beroperasi di 2026
Dari jajaran diplomatik, hadir Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Dr. Vasyl Hamianin, Duta Besar Ethiopia Prof. Fekadu Beyene Aleka, dan Zaafir Ahmad Javed, Sekretaris III Kedutaan Besar Pakistan di Indonesia. Wisuda kali ini juga dihadiri oleh ribuan orang tua lulusan yang datang dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia, dan sejumlah tamu undangan lainnya, seperti mitra-mitra strategis Presuniv dari kalangan korporasi atau institusi lainnya.
Mahasiswa Asing dan Best Achievement President University
Wakil Rektor President University Bidang Akademik, Riset dan Inovasi Dr. Adhi Setyo Santoso, ST, MBA, mengatakan kali ini Presuniv meluluskan 1.479 wisudawan dari enam fakultas, yakni Fakultas Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Sosial dan Edukasi, Fakultas Teknik, serta Fakultas Seni, Desain dan Arsitektur. Dari seluruh lulusan, ia menambahkan, sebanyak 219 mahasiswa di antaranya lulus dengan predikat magna cum laude, dan satu mahasiswa meraih summa cum laude.
Selain itu, lanjut Adhi, pada wisuda kali ini President University juga meluluskan 35 mahasiswa asing. Mereka berasal dari Bangladesh, China, Korea Selatan, dan Timor Leste. Presuniv juga memberikan penghargaan Best Achievement kepada sejumlah lulusan. Penghargaan ini dibagi dalam beberapa kategori, seperti menjadi yang terbaik ketika menjalani program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), dan Best Career atau sudah memperoleh pekerjaan bahkan sebelum lulus kuliah atau mau memulai usaha sendiri dengan mendirikan perusahaan rintisan atau startup.
Baca Juga : Perkuat Hubungan Indonesia-Filipina, President University Gelar ICFBE 2024
Mereka adalah Muhammad Risma dan Muh. Fahrul, keduanya dari Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, yang mendirikan perusahaan rintisan. Juga, Masim Sugiarto, Rita Purnamasari dan Ryando Miroj dari Program Studi Master of Management in Technology (S2), Fakultas Bisnis, yang mendirikan perusahaan rintisan.
“Penghargaan Best Achievement dari Presuniv tidak mengukur keberhasilan mahasiswa hanya dari capaian akademik semata sebagaimana tercermin dari Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK. Kami juga menghargai berbagai capaian lainnya yang diraih oleh mahasiswa, seperti penghargaan Best Career. Capaian itu membuktikan bahwa materi yang kami berikan saat kuliah ternyata mampu mengembangkan potensi yang mereka miliki dan sesuai dengan kebutuhan di dunia usaha,” jelasnya.
Prof. Stephen G. Barnes, Assistant Dean of Graduate and International Programs at Penn State Law, The Pennsylvania State University, Amerika Serikat, dalam keynote speech-nya mengatakan, mulailah mengajar. Selama belajar di kelas, di studio, atau di laboratorium, tanpa disadari, seluruh lulusan sebetulnya telah berlatih untuk menjadi seorang guru.
“Dalam beberapa minggu ke depan, kunjungi sekolah lama Anda, dan temui beberapa guru yang menginspirasi. Ucapkan terima kasih, dan bantulah mereka mengajar, menjadi tutor bagi para siswa, atau mengajarkan siswa berbagai keterampilan lainnya. Berbagilah inspirasi dengan mereka,” tuturnya.
Baca Juga : EduRank 2024 Tempatkan President University Sebagai PTS Terbaik ke-2 se-Jawa Barat
Sementara Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 4 Dr. HM Samsuri, S.Pd., MT, IPU berpesan agar mereka tidak pernah berhenti belajar. “Meski kalian telah lulus dari Presuniv, janganlah pernah berhenti belajar. Sebab setelah lulus dari Presuniv, kalian akan memasuki kampus yang baru, yakni kampus kehidupan,” katanya.
Samsuri juga membagikan resep suksesnya di kampus kehidupan. Pertama, cepat beradaptasi, kedua, mampu membangun komunikasi yang efektif. “Kunci dari kemampuan berkomunikasi bukan ahli pidato, tetapi mampu meyakinkan orang lain,” ungkapnya.
Ketiga, lanjut Samsuri, perbanyak network atau jejaring. “Kita tidak akan sukses kalau hanya bekerja sendiri. Kita selalu membutuhkan bantuan orang lain. Dan, keempat, mengubah mindset untuk bisa menjadi problem solver. Untuk bisa menjadi problem solver, jangan berada di zona nyaman atau lari dari masalah,” tutupnya.