BERITA PROPERTI – Pembiayaan masih menjadi kendala utama dalam permasalahan perumahan. Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus yang mampu mengatasi masalah tersebut, disamping tetap menyelesaikan hambatan lainnya seperti perijinan dan sebagainya.
“Dalam menghadapi tantangan ini, kita tengah merancang roadmap sistem pembiayaan perumahan, yang mengintegrasikan subsistem pembiayaan primer dan subsistem pembiayaan sekunder. Dengan dimilikinya roadmap tersebut, dapat dirumuskan langkah-langkah sinergis untuk pencapaian program sebagaimana diamanatkan oleh RPJPN 2025”, ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Lana Winayanti dalam siaran pers beberapa waktu lalu.
Tantangan bidang pembiayaan perumahan yang dihadapi oleh pemerintah saat ini adalah angka backlog yang masih tinggi, yaitu 7,6 juta unit berdasarkan kepenghunian. Adapun target pemerintah untuk menurunkan angka backlog berdasarkan kepenghunian adalah sebesar lima juta. “Masih terdapat gap antara kebutuhan dan ketersediaan dana pembiayaan perumahan, sebesar sekitar Rp 680 triliun. Oleh karena itu, dengan adanya diskusi ini kami berharap mendapatkan masukan awal untuk penyusunan roadmap pembiayaan perumahan tersebut,” tegas Lana.
Direktur Perkotaan, Perumahan dan Permukiman, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas (Kementerian PPN), Tri Dewi Virgiyanti mengatakan bahwa perwujudan sistem pembiayaan perumahan bukan tugas Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan saja. “Di sini perlu keterlibatan dari Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan lembaga terkait lainnya,” ujarnya.
Direktur Pinjaman dan Hibah, Kementerian Keuangan Ayu Sukorini, pada kesempatan yang sama mengatakan, mendukung sepenuhnya penyusunan Roadmap tersebut dan berharap bahwa bantuan Bank Dunia dapat digunakan semaksimum mungkin untuk penyusunan Roadmap.