BERITA PROPERTI – Perumahan Villa Kencana Cikarang yang pada hari Kamis, 4 Mei 2017 lalu dikunjungi oleh Presiden RI Joko Widodo, saat ini progres pembangunan unit-unit rumah sudah mendekati selesai. Ditargetkan, rumah yang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) itu, sudah dapat dihuni pada November 2017 mendatang.
Managing Director SPS Group, Asmat Amin, pengembang perumahan Villa Kencana Cikarang mengatakan, meskipun unit-unit rumah yang ia bangun khusus bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, tapi bentuk dan kualitasnya tetap diperhatikan. Begitu juga dengan infrastruktur seperti jalan dalam kawasan, yang saat ini sudah hampir rampung.
“Saat berkunjung ke Villa Kencana Cikarang, bapak Presiden memberikan tanggapan bahwa rumah yang kami bangun dengan konsep dua kamar tidur dan satu kamar mandi ini sudah sangat layak untuk dihuni,” ujar Asmat Amin saat menerima kunjungan Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata ke Villa Kencana Cikarang, Senin (28/8).
SPS Group membangun sebanyak 8.749 unit dengan tipe per unitnya 25/60 di Villa Kencana Cikarang. Semua unit-unit tersebut sudah terjual habis (sold out) dalam waktu dua tahun. Saat ini sedang dilakukan proses akad kredit untuk segera dilakukan serah terima unit. Oleh karena itu, Asmat mengharapkan agar bank pelaksana bisa mempercepat proses akad kredit agar MBR yang sudah membeli bisa langsung menempati unit-unit yang sudah siap dihuni.
“Kami sudah membangun dan memasarkan dengan baik unit-unit di Villa Kencana Cikarang. Sekarang tinggal menunggu penyelesaian akad kredit oleh bank pelaksana. Masalahnya yang saat ini timbul, proses akad kreditnya yang cukup lama sedangkan pembangunan sudah hampir selesai. Begitu juga dengan sarana dan prasarana yang dijanjikan oleh pemerintah, seringkali terlambat bahkan tidak sesuai dengan yang diharapkan,” tegas Asmat Amin.
Menanggapi hal tersebut, Soelaeman yang akrab disapa Eman mengatakan, REI pusat terus berupaya menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait, baik pemerintah maupun perbankan. Kegiatan monitoring yang ia lakukan ke proyek-proyek yang dikembangkan oleh anggota REI, adalah untuk mengetahui langsung permasalahan yang dihadapi oleh pengembang.
“Setiap berkunjung ke daerah, saya selalu menyempatkan diri meninjau proyek rumah subsidi milik anggota REI, sehingga tahu persis apa yang dihadapi pengembang di daerah tersebut, dan mencari solusinya sekaligus. REI mendukung penuh anggota yang membangun rumah subsidi termasuk SPS Group karena merupakan tugas yang sangat mulia,” kata Eman.
Eman mengakui, saat ini belum seluruh pemangku kepentingan memberikan perhatian dan kepedulian terhadap program sejuta rumah. Diantaranya, masih rendahnya kemudahan perizinan dari pemerintah daerah, dukungan beberapa instansi terkait yang belum maksimal seperti masih kurangnya dukungan dalam penyediaan sambungan listrik dan air.
Meski begitu, kata Eman, REI tetap optimistis target pembangunan 210 ribu unit rumah rakyat dapat terpenuhi hingga akhir tahun ini. Hingga Juli 2017 lalu, sudah terbangun sekitar 94.000 unit. Angka itu belum termasuk rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) yang dibangun REI DKI Jakarta yang jumlahnya mencapai 14 ribu unit.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, General Manager SPS Group Tuti Mugiastuti mengatakan, saat ini SPS Group juga sedang mengembangkan perumahan subsidi baru di Karawang, Jawa Barat dengan nama Grand Karawang Residence. Dibangun diatas lahan 45 ha, akan dibangun sebanyak 4.300 unit rumah subsidi dengan tipe 29/60.
“Proyek Grand Karawang Residence lokasinya sangat bagus karena dekat dengan seluruh sarana transportasi. Kami optimis penjualan akan lebih cepat selesai dan kami menargetkan penjualan seluruh unit diproyek ini bisa habis hingga akhir 2017. Optimisme ini karena keunggulan lokasi dan harga yang sangat terjangkau,” ujar Tuti.