PROPERTI – Sepanjang kuartal II/2021, terjadi perubahan pasar yang signifikan di industri properti.
Dalam webinar online yang digagas 99 Group dengan topik Cerdas Beli Properti untuk Investasi, Kamis (12/8) disebutkan bahwa faktor kebijakan ekonomi pemerintah dan penyesuaian strategi pasar para pebisnis properti menjadi beberapa penyebabnya. Namun, berbagai kemudahan dan stimulus yang diberikan, mampu meningkatkan pertumbuhan sektor properti.
Deputy CEO 99 Group Indonesia, Wasudewan menjelaskan, masa pemulihan bisnis properti terjadi sepanjang semester I/2021. Mulai Januari hingga Juni 2021, pihaknya mencatat fluktuasi minat kepemilikan properti yang naik signifikan jika dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya (year-on-year).
“Rumah tapak masih jadi primadona pilihan masyarakat saat membeli properti. Tipe properti ini bahkan mengalami kenaikan peminat yang sangat tinggi dibanding tahun sebelumnya. Kita juga melihat adanya potensi baru dari tipe properti ruko yang semakin banyak dicari konsumen,” ulas Wasudewan.
Lebih lanjut dikatakan Wasudewan, hal yang menarik dalam beberapa waktu terakhir adalah Jawa Timur yang memegang posisi pertama sebagai daerah dengan pertumbuhan minat pembelian properti tertinggi. Minat properti di Jawa Timur bahkan melebihi Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek.
Di sisi lain, tren suplai properti terbesar masih terkonsentrasi di tiga lokasi utama, yaitu DKI Jakarta (38.6 persen), Jawa Barat (23.1 persen), dan Jawa Timur (16.2 persen). Dengan jumlah demand (32 persen) yang melebihi supply (23.1 persen), Jawa Barat memiliki peluang menjanjikan bagi pengembang yang ingin meningkatkan jumlah properti di daerah tersebut.
Berbanding terbalik, kondisi sebaliknya justru terjadi di Jawa Timur. Meskipun pertumbuhan jumlah pencari properti di daerah ini sangat baik, tren supply and demand di Jawa Timur masih belum seimbang. Rekam data Tim Analis 99 Group mencatat demand yang hanya berada di angka 7.7 persen dengan suplai sebesar 16.2 persen.
“Dari segi harga, properti dengan yang dipasarkan di bawah 400 juta sampai dengan 1 miliar rupiah masih menjadi yang paling diminati oleh lebih dari 50 persen konsumen saat ini. Meskipun demand properti di kisaran harga ini mencapai hampir 60 persen, suplai yang ada (40 persen) masih belum dapat memenuhi kebutuhan konsumen,” jelas Wasudewan.
Sementara itu, CEO Leads Property Services Indonesia Hendra Hartono mengatakan, untuk menarik perhatian konsumen, pihak developer bisa fokus untuk memberikan promo harga dan KPR, baik berupa diskon maupun cashback. Sementara konsumen bisa memanfaatkan promo KPR dari developer yang bekerja sama dengan bank.
“Adanya kemudahan dan stimulus yang diberikan untuk sektor properti, tentu saja ikut mendorong daya beli masyarakat di tengah pandemi. Oleh karena itu, jika kemudahan yang diberlakukan bisa lebih ditingkatkan, misalnya PPN yang juga berlaku untuk rumah inden. Hal ini tentu akan lebih menggairahkan pasar properti,” kata Hendra.
Properti Sebagai Investasi
Selain peningkatan minat pembelian, survei konsumen yang diadakan oleh 99 Group menunjukkan adanya perubahan profil pencari properti. Sebanyak 34.5 persen pencari properti untuk tujuan investasi menjadi kelompok paling dominan dari survei tersebut. Sementara kelompok pencari properti yang hanya aktif melihat kondisi pasar berada di urutan kedua dengan persentase sebesar 27 persen. Fenomena ini membuktikan bahwa masyarakat mulai menyadari potensi yang dimiliki oleh investasi di bidang properti.
“Berbagai listing berkualitas yang telah dikurasi oleh tim profesional 99 Group juga akan hadir di acara Hari Properti Nasional 2021 nanti. Selain bisa menemukan properti pilihan terbaik, masyarakat bisa sekaligus menikmati berbagai hiburan dan membawa pulang hadiah menarik selama acara,” jelas Wasudewan.
Hari Properti Nasional (HarPropNas) merupakan acara yang digagas oleh 99 Group untuk para pencari properti di Indonesia. Acara yang akan diadakan virtual pada 9-12 September mendatang ini akan diisi oleh berbagai program unggulan, seperti talk show, stand-up comedy, live streaming music, dan masih banyak lainnya.