Propertynbank.com – Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara sedang menyambut era baru dengan kehadiran GAFOY, kuliner terkini di tengah-tengah kehidupan perkotaan. Memanfaatkan bulan suci Ramadhan, kawasan ini secara resmi akan dibuka pada Kamis (14/3) besok.
Menurut sember dari Summarecon, terinspirasi oleh gaya hidup kekinian, GAFOY bukan hanya sekadar destinasi kuliner biasa. Sebagai tempat kulineran terkini, GAFOY akan mempersembahkan kumpulan tenant kuliner terpilih, termasuk restoran dan kafe dengan brand-brand ternama seperti Osteria Gia, RR Chocolate, Orasa’s, Daun Muda Soulfood, Cold Moo, dan masih banyak lagi.
Selain itu, GAFOY bukan sekadar menyajikan makanan yang lezat, tapi sebagai sebuah pusat gaya hidup dimana semua pengunjung dapat berinteraksi dalam nuansa kebersamaan yang menyenangkan. Dengan keunggulan ruang terbuka yang luas, hingga beberapa ornamen bentuk arsitektural yang menarik akan menjadikan GAFOY sebagai destinasi ikonik terbaru.
Kelapa Gading Surga Tempat Kuliner
Hadirnya GAFOY di Kelapa Gading, kawasan utara Jakarta tentu bukan tanpa alasan. Kawasan yang dirintis pengembangannya oleh Summarecon itu, telah lama dikenal sebagai surganya tempat kuliner. Sejarahnya yang menarik, dimulai dari lokasinya yang dikenal sebagai sebagai sawah dan rawa, kini menjelma menjadi kawasan tersohor di Jakarta Utara.
Pandangan tersebut menjadi semakin menarik ketika melihat kekayaan sejarah Kelapa Gading, yang dulu dipenuhi oleh pohon kelapa berwarna kuning gading. Transformasi ini menciptakan kawasan yang bukan hanya menjadi pusat bisnis, tetapi juga menjadi surganya beragam kuliner.
Dengan potensi kawasan ini sebagai magnet bagi para pecinta kuliner, Kelapa Gading semakin kokoh sebagai destinasi kuliner unggulan di Jakarta Utara. Tidak hanya masyarakat dan pengunjung dapat menikmati kekayaan kuliner dari yang tradisional hingga yang modern, para pelaku bisnis kuliner di kawasan ini memiliki peluang besar untuk terus berkembang dan memperkaya ragam kuliner yang ditawarkan. Hal ini membuat Kelapa Gading akan terus berpotensi menjadi destinasi kuliner yang selalu dicari bagi pengunjung di Jakarta dan sekitarnya.
GAFOY Jadi Pioner di Kelapa Gading
Kehadiran GAFOY tidak hanya menciptakan destinasi kuliner baru di Kelapa Gading tetapi juga menjadi pionir dalam mengubah citra kawasan tersebut menjadi semakin modern dan up-to-date. Para pengunjung akan merasakan suasana yang berbeda, penuh dengan energi positif dan antusiasme kuliner yang tak terbatas.
“GAFOY akan membuktikan bahwa makanan tidak hanya tentang rasa, tetapi juga tentang pengalaman, dan kawasan Kelapa Gading siap untuk menjadi saksi dari transformasinya,” sebutnya.
Industri Kuliner Meningkat
Jika melihat data terkini yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juni 2022 menunjukkan bahwa industri kuliner di Indonesia semakin menggeliat, dan Jakarta menjadi pionir utamanya. Dalam tahun 2020, tercatat sebanyak 11.223 usaha kuliner yang tersebar di seluruh nusantara.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 71,65% atau sekitar 8.042 usaha merupakan restoran atau rumah makan. Angka ini mencerminkan dominasi bisnis kuliner di Indonesia oleh tempat-tempat makan ini. Hal ini memberikan gambaran mengenai tren konsumen yang semakin menghargai pengalaman kuliner. Seiring perkembangan zaman, masyarakat Indonesia tidak hanya mencari makanan yang lezat, tetapi juga tempat yang memberikan pengalaman dan atmosfer yang menyenangkan.
Peluang besar ini akan terus berkembang dan memenuhi tuntutan konsumen yang semakin eksklusif. Peningkatan jumlah usaha kuliner juga menciptakan persaingan yang sehat, mendorong inovasi, dan memberikan beragam pilihan kepada konsumen.
Disamping itu, survei Biaya Hidup (SBH) 2022 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan gambaran menarik mengenai bagaimana komponen penyediaan makanan dan minuman/restoran memegang peran penting dalam keuangan warga DKI Jakarta.
Menurut survei tersebut, komponen penyediaan makanan dan minuman/restoran menempati peringkat ke-10 dalam daftar biaya hidup, dengan pengeluaran mencapai Rp1,5 juta per bulan di ibukota Indonesia ini. Angka ini mencerminkan besarnya andil pengeluaran untuk menikmati hidangan di luar rumah dalam struktur biaya hidup masyarakat Jakarta.
Tren masyarakat yang suka makan dan minum sambil bergaul, bersosialisasi, dan membangun komunitas tetap tinggi. Ini menjadikan kebutuhan akan tempat yang kekinian (hype) tidak hanya sebagai ruang makan, melainkan sebagai tempat yang menyenangkan dan berkesan. Masyarakat tidak lagi hanya mencari makanan yang lezat, tetapi juga pengalaman yang dapat diabadikan di social media.
Fenomena ini menciptakan peluang besar bagi pelaku usaha di sektor kuliner, terutama yang berlokasi di Jakarta. Dengan memahami kebutuhan masyarakat yang semakin eksklusif, restoran ataupun destinasi kuliner dapat mengembangkan konsep yang tidak hanya menawarkan menu lezat, tetapi juga atmosfer dan pengalaman yang unik.