BERITA PROPERTI – Para pengembang yang tergabung dalam Real Estat Indonesia (REI) menargetkan pembangunan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 210.000 unit pada tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, sejumlah terobosan telah dilakukan, baik dari sisi permintaan (demand) maupun pasokan (supply).
Dalam diskusi dan buka puasa bersama media, Selasa (20/6), Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata atau Eman menjelaskan, REI telah memprioritaskan pada empat target pasar yang meliputi PNS, TNI/Polri, pekerja disekitar kawasan industri dan kelompok masyarakat sektor informal.
“Sehingga, dengan target pasar yang ada tersebut, kami bisa pastikan bahwa lebih dari 50 persen orientasi pembangunan rumah yang dilakukan oleh pengembang anggota REI akan menyentuh penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kami akan mendukung penuh pencapaian target pembangunan sejuta rumah,” ujar Eman.
REI, kata Eman, telah berhasil menyiapkan program kerjasama penyediaan rumah rakyat dengan berbagai pihak. Tujuan nya agar seluruh komponen penting yang bisa mendorong sisi permintaan atau demand telah diberdayakan oleh REI. Kerjasama yang dilakukan seperti dengan Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP) dan Mabes Polri, Korpri dan Bapertarum serta BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu, sambung Eman, REI juga telah memulai program kerjasama antara pengembang besar dan pengembang kecil. Pada tahun 2017, kolaborasi antar pengembang ini sudah meliputi 10 propinsi di Indonesia. Dengan kerjasama tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas finansial, teknis, manajemen dan sumber daya manusia pengembang di daerah.
“REI juga memberi perhatian pada pembangunan rumah rakyat di daerah-daerah terluar, di pulau-pulau terpencil yang selama ini kurang mendapatkan pasokan. Kami sedang giatkan pembangunan rumah subidi di Kepulauan Mentawai (Sumatera Barat) dan Lingga (Kepulauan Riau). Berikutnya, akan dilakukan juga di pulau-pulau lainnya,” tegas Eman.
Oleh karena itu, lanjut Eman, ia mengingatkan kepada seluruh pengurus REI baik di pusat maupun daerah, untuk terus meningkatkan kinerja dengan melayani kebutuhan seluruh anggotanya. “Bukan sebaliknya minta dilayani atau dihormati oleh anggota,” jelas Eman.