Property & Bank

Teknologi Mudahkan Era Arsitektur Digital

Seminar arsitektur yang digagas oleh Kenari Djaja

DESAIN – Dalam seminar arsitektur bertema Peran Bahan Bangunan Dalam Era Arsitektur Digital, terungkap bahwa kehadiran teknologi memudahkan dalam penyelesaian desain bangunan.

Seminar yang digelar secara virtual, Rabu (22/9) itu menyebutkan teknologi dibantu oleh software komputer untuk menyelesaikan desain dari sebuah bangunan. Bentuk yang semakin dinamis dari hasil olah digital ini perlu diimbangi teknologi bahan bangunan yang adaptif terhadap tuntutan desain modern.

“Di Indonesia memiliki banyak bidang arsitektur tropis diantaranya menggunakan bahan bangunan alami dan modern dan kami terus mengikuti perkembangan desain dan teknologi,” kata GM Marketing PT Kenari Djaja Prima Eric Sjarifudin saat membuka seminar yang digelar oleh Kenari Djaja dan Majalah Asrinesia bersama Prodi Arsitektur Unika Soegijapranata dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Tengah itu.

Kaprodi Arsitektur Unika Soegijapranata – Semarang, Prof. DR-Ing., LMF Purwanto mengatakan peran bahan bangunan di era digital, menarik dibahas untuk mendukung kelangsungan karya arsitektur di Indonesia. Sementara Prof. Christina Eviutami Mediatica, ST, Ph.D, dosen dan peneliti dari Arsitektur Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya mengungkapkan bagaimana material bangunan turut berpengaruh pada sukses penciptaan  sebuah karya arsitektur.

“Melalui topik ‘Fleksibilitas Bahan Bangunan di era ‘Arsitektur Digital’ dijelaskan bahwa material struktur dan finishing bangunan dapat dibentuk sesuai tuntutan fungsi modern, sehingga memperkaya pengetahuan Arsitek dalam  berinovasi mengolah desainnya,” tegas Christina.

Pada bagian lain, pengajar Arsitektur Universitas Kristen Indonesia (UKI) – Jakarta, Prof. Dr. Ir. James Erich Dominggus Rilatupa, menyampaikan topik Ekspresi Bahan Bangunan Kayu Pada Karya Arsitektur yang mengulas karakter kayu dalam mempengaruhi suatu bangunan.

Menurut James, bahan kayu saat ini hanya dapat digunakan secara terbatas, karena semakin tergerus ketersediaannya sebagai bahan alami. “Sehingga  ada kekhawatiran suatu saat akan terjadi stagnasi pada rancangan bangunan  berkarakter kayu yang berkesan tropis,” ungkap James yang memaparkan dengan rinci materinya.

Ketua IAI Jawa Tengah Sugiarto, IAI, menyebutkan bahwa acara seminar ini sangat penting bagi masa depan arsitektur di Indonesia. Dirinya menganjurkan para Arsitek dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengantisipasi penggunaan bahan bangunan bagi desain arsitektur modern.

Seminar virtual arsitektur yang dihadiri oleh Direktur Utama sekaligus CEO PT Kenari Djaja Prima, Hendra B. Sjarifudin itu, mendapat respon yang sangat luar biasa dari peserta yang jumlahnya hampir 500 orang dari berbagai daerah. Seminar makin menarik karena dipandu oleh kandidat doktor arsitektur Onie Dian Sanitha, S.T., M.T. yang sangat memahami tema yang diusung.

Kenari Djaja, perusahaan pertama di Indonesia yang mengkhususkan diri di bidang penjualan kunci serta perlengkapan keamanan pintu dan jendela, dari awal berdirinya sudah berkomitmen untuk selalu menyediakan produk-produk dengan kwalitas yang terjaga.

Berdiri sejak 1965, Kenari Djaja yang juga dikenal dengan titel Raja Kunci ini, menyediakan beragam jenis jasa layanan. Mulai dari Pemasangan, Supervisi, Pembuatan Masterkey hingga Jasa Panggilan Darurat 24 Jam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini

Berita Properti

Slot Bet 200 Slot Qris Situs Live Casino https://www.icarthejournal.org/ Slot Gacor Slot Pulsa Slot Toto Scatter Hitam