BAHAN BANGUNAN – Selasa, (27/4) lalu, pengurus Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) melakukan audiensi kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Dalam pertemuan yang penuh keakraban tersebut, ASAKI melaporkan kinerja industri keramik yang digawang oleh ASAKI, semakin membaik dari kuartal ke kuartal. Sebelumnya, tingkat utilisasi di Q4 2020 sebesar 68% (tingkat utilisasi sepanjang tahun 2020 sebesar 58%) dan meningkat di Q1 2021 ini yang mencapai 75%. Level pencapaian utilisasi 75% merupakan yang tertinggi semenjak tahun 2015 lalu.
Ketua ASAKI Edy Suyanto mengatakan, angka utilisasi 75% tersebut mencerminkan industri lebih cepat pulih dari estimasi sebelumnya. Bahkan, kata Edy, pada bulan April 2021 ini, sudah kembali meningkat ke level 80%.
“Adanya pemberian insentif Ppn pembelian rumah dan pelarangan pemanfaatan produk impor dari Kementerian PUPR untuk proyek infrastruktur dan properti, merupakan salah satu katalis positif untuk industri keramik nasional. Disamping itu, stimulus harga gas 6 US Dollar yang jelas-jelas telah meningkatkan daya saing industri,” kata Edy kepada propertynbank.com.
[irp]
Lebih lanjut dikatakan Edy yang juga COO Arwana Ceramic ini, Menteri PUPR memberikan dukungan pada pemanfaatan produk bahan bangunan khususnya produk-produk dari member ASAKI berupa keramik, sanitary ware, rooftiles/genteng keramik dan tableware.
“Pak Menteri sangat senang dan bangga bahwa produk keramik rata-rata memiliki TKDN di atas 80%. Beliau berjanji akan mengawal terus pelaksanaan pelarangan pemanfaatan produk import tersebut,” tegas Edy. Dalam pertemuan tersebut, Edy juga menyerahkan Direktori ASAKI yang diterbitkan bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Properti dan Keuangan (AJPK), Majalah Property&Bank dan Majalah MyHome.
One Response
CERAMIC MANUFACTURER DIRECTORY