scatter hitam
Rayakan HUT ke 24, Apersi Tetap Optimis Di Tengah Aturan Yang Berubah-ubah - Property & Bank

Property & Bank

Rayakan HUT ke 24, Apersi Tetap Optimis Di Tengah Aturan Yang Berubah-ubah

apersi
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto (kiri) dan Ketua Umum DPP Apersi Junaidi Abdillah berpose bersama

Propertynbank – Memasuki usia ke 24 tahun, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) memastikan untuk terus berkomitmen mendukung program sejuta rumah, khususnya rumah bersubsidi. Meskipun begitu, organisasi pengembang yang mayoritas membangun rumah sederhana ini masih merasakan berbagai permasalahan yang menghadang di lapangan.

Ketua Umum DPP Apersi Junaidi Abdillah mengatakan, meski banyak kendala dan hambatan di lapangan, Apersi berkomitmen membantu pemerintah dalam mewujudkan program sejuta rumah pada tahun ini. Oleh karena itu, Apersi optimis bisa membangun rumah sebanyak 70 ribu unit rumah hingga akhir tahun 2022.

“Dengan Bank BTN (PT. Bank Tabungan Negara Tbk) saja, Apersi sudah bangun rumah subsidi sekitar 57 ribu unit hingga saat ini. Jika digabungkan secara nasional, maka perkirakan kami bisa bangun sekitar 70 ribu unit secara keseluruhan untuk rumah subsidi hingga akhir tahun,” ungkap Junaidi di sela-sela perayaan Hari Ulang Tahun Apersi ke-24 di Hotel Discovery Ancol, Jakarta, Kamis (10/11).

Junaidi menegaskan, dalam upaya mewujudkan target tersebut, pengembang yang tergabung dalam Apersi masih banyak menemui hambatan, khususnya dalam membangun rumah subsidi yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Yang paling menganggu, kata dia, adalah kebijakan dan aturan pemerintah yang sering berubah.

“Teman-teman di lapangan masih terhambat dengan berbagai proses perizinan di daerah. Terlebih lag kondisi ekonomi saat ini belum sepenuhnya pulih pasca badai pandemi 2020. Aturan pemerintah berubah dengan cepat juga menjadi kendala bagi kami dalam berkontribusi membangun rumah untuk MBR,” tegas Junaidi.

Menurut dia, banyak sekali aturan yang membuat pengembang merasa kesulitan untuk membangun rumah subsidi di daerah. Apalagi, aturan sama dengan membangun rumah komersial atau rumah mewah. Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) disetiap daerah berbeda beda dan belum memiliki aturan yang jelas juga masalah saat ini.

“Karena itu pemerintah pusat perlu ada terobosan baru agar sektor rumah MBR ini bisa tercapai. Kita juga mengharapkan agar kebijakan kenaikan harga rumah subsidi ini dikeluarkan, karena pengembang saat ini bangun rumah subsidi untuk untuk tetap bertahan, karena margin sangat dikit dan belum lagi harga material yang naik karena harga bahan bakar juga naik,” katanya.

Pemerintah Apresiasi Apersi

Sementara itu, kinerja Apersi mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Apersi dinilai telah berpatisipasi dan berkontribusi dalam penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat Indonesia selama 24 tahun terakhir ini. Apersi bisa dikatakan sebagai pahlawan perumahan karena membangun rumah untuk masyarakat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutan tertulis yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto berharap, Apersi dapat memberikan usulan, masukan, dan ide baru sehingga dapat berkontribusi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pemulihan ekonomi nasional dan memastikan kebutuhan pokok papan bagi seluruh anak Bangsa.

“Kami juga minta komitmen serius dari para pelaku pembangunan dan pelaku sektor perumahan untuk menjaga kualitas rumah subsidi, karena didalamnya terdapat anggaran APBN yang harus dipertanggungjawabkan. Untuk menjaga kualitas bangunan rumah, Kementerian PUPR akan terus memperkuat sisi penawaran dan memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat untuk memantau kualitas bangunan rumah bersubsidi,” tutur Basuki.

Pemerintah, kata dia, bersama stakeholder bidang perumahan, siap berkolaborasi untuk menyediakan rumah yang layak huni, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pemerintah berusaha mendorong pertumbuhan sektor properti dan konstruksi perumahan dari sisi supply melalui Program Sejuta Rumah (PSR) yang merupakan program kolaborasi dengan semua stakeholder perumahan.

“Semoga Apersi dapat tetap memupuk semangat dalam penyediaan rumah layak huni di Indonesia. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih, dan selamat ulang tahun bagi APERSI yang ke-24,” pungkas Basuki Hadimuljono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkini