Tingkat hunian hotel bintang 3 dan 4 diproyeksikan menurun sampai dengan akhir 2014. Penurunan ini dikarenakan pasokan kamar hotel baru dalam 18 bulan terakhir semakin tinggi. Sedangkan untuk hotel bintang 5 diprediksi mrngalami peningkatan. Dilansir dari Cushman & Wakefield research publication, dengan pasokan yang menigkat, jumlah hotel bintang 3 sampai 5 di Jakarta tercatat sebesar 29.000 kamar sampai dengan Juni 2014. Secara geografis, sekitar 60 persen kamar dari total pasokan hotel bintang 3 sampai 5 di CBD, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan kota Jakarta, pasar hotel Jakarta mulai berkembang sejak tahun 1990. Sekitar 54 persen dari total kamar hotel bintang 3 sampai 5 di Jakarta, atau 13.000 kamar dikembangkan dan dioperasikan selama periode ini. Hotel di Jakarta didominasi oleh hotel bisnis yang mengutamakan pelancong bisnis ke daerah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Tingkat hunian rata-rata semua segmen pasar jatuh di tahun 2009 karena krisis keuangan global dan kembali membaik pada bulan Desember 2012. Hotel bintang 3 (segmen ekonomis), bintang 4 (segmen menengah dan atas), bintang 5 (segmen atas dan luxury) dan segmen luxury mengalami peningkatan rata-rata 4,25 persen dari tahun 2009 hingga akhir tahun 2010.
Namun karena tingginya tingkat pasokan selama tahun 2013, tingkat hunian hotel bintang 3 menurun dari 70 persen menjadi 69 persen. Untuk hotel bintang 4, turun dari 73 persen menjadi 71 persen. Sedangkan tingkat hunian hotel bintang 5 dan luxury meningkat dari masing-masing 61 persen menjadi 61 persen dan 64 persen di akhir Desember 2013. Tingkat hunian hotel bintang 3, 4, 5, dan luxury adalah sebesar 62 persen, 69 persen, 64 persen, dan 62 persen masing-masing pada akhir Juni 2014.
Sekitar 60 persen dari hotel bintang 3 sampai 5 berasal dari kombinasi Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE), pelancong bisnis, dan institusi pemerintah. Permintaan pengingapan datang terutama di hari Senin sampai dengan Jumat. Tamu Asia merupakan 90 persen dari para tamu hotel, 75 persen dari tamu Asia tersebut berasal dari Indonesia.