APA KABAR – Apa kabar pembaca Majalah Property&Bank yang tercinta? Atas ijin Allah SWT, doa dan dukungan pembaca serta seluruh stake holder properti serta perumahan, kembali kami hadir menemui ruang baca Anda di mana saja berada. Semoga, seluruh pembaca setia senantiasa berada dalam naungan rahmat Allah SWT dan bisa membesarkan usaha, meraih target-target bisnis sesuai yang sudah di rencanakan. Amin.
Pembaca, ketika libur hari raya Idul Fitri belum berakhir, beberapa tim redaksi Property&Bank pun sebagian besar masih berada di kampung halamannya, kami mendapat kepastian dari Pak Hendra, owner salah satu pengembang besar dari Malang untuk membuat liputan properti di kota yang sejuk ini, termasuk mewawancarai walikota muda yang energik, Mochamad Anton.
Tak pelak, perencanaanpun harus segera dilakukan. Beberapa diantara anggota tim bahkan mempercepat kembali ke Ibukota Jakarta, mempersiapkan peliputan ini. Sengaja kali ini tim liputan yang bertugas (Adrian Putra, M. Ridaf Sukri dan Hardiansyah) menggunakan transportasi kereta api untuk memahami perkembangan daerah sepanjang perjalanan ke Malang.
Bagi kami dan tentunya banyak pembaca, kota Malang sudah tak asing lagi sebagai salah satu tujuan wisata menarik dengan ikon apelnya. Tak sedikit wisatawan lokal dan mancanegara yang plesiran ke Kota Malang menikmati keindahan secara geografis karena dikelilingi beberapa gunung seperti Arjuna, Bromo dan Semeru. Kota sejuk yang berbatasan dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang dan belakangan kesohor dengan sebutan Malang Raya.
Saat ini Malang menjelma menjadi kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya yang hanya berjarak 90 kilometer. Tak ajal Kota Malang tumbuh sebagai kawasan perdagangan dan jasa, kota pendidikan dan juga sebagai kota yang memiliki industri ekonomi kreatif. Kota Malang Raya terus bermetamorfosis menjadi Kota Metropolitan yang memiki magnet besar. Malang kini bukan lagi hanya sekedar Kota Apel dan kawasan sejuk di kaki Gunung Bromo dan Semeru saja.
Malang Raya adalah kota Metropolitan yang sejuk. Lihat saja sepanjang jalan Soekarno Hatta, Malang. Berbagai sub sektor properti tumbuh guna memenuhi kebutuhan perkembangan pesat ini. Sebutlah Bumi Nusantara Megah Group misalnya. Pengembang kawakan di Malang Raya ini sejak tahun lalu membangun proyek berlabel Green Orchid Residence. Menyatukan hunian berkonsep landed house, hunian vertikal, area komersial dan juga pusat belanja, proyek ini digagas menjadi sebuah kawasan mandiri yang nantinya bisa memenuhi kebutuhan penghuninya, mulai dari kebutuhan primer hingga lifestyle.
Kendati terus bermetamorposa, Walilkota Malang, Mochamad Anton tetap meminta kepada developer lokal maupun nasional yang berbisnis di Kota Malang, mengedepankan konsep ramah lingkungan, sejalan dengan program kota hijau. Selain berjanji memberikan kemudahan beraktivitas, mobilitas yang akan menjadi daya tarik yang harus dieksplorasi pengembang, Walikota Malang yang akrab disapa Abah Anton ini tetap meminta pengembang tidak melanggar aturan yang ada. “Misalnya, lokasi pembangunan properti tersebut tidak melanggar Perda RTRW. Dalam rencana tata ruang wilayah, kegiatan-kegiatan bagi pengembangan hunian dioptimalkan dengan adanya sarana dan prasarana pendukungnya,” tegas Anton.
Pembaca, selain Green Orchid, ada juga pengembang lain yang meramaikan hiruk pikuk pengembangan Malang Raya menuju kota metropolitan. Baik yang membidik pasar yang lebih besar seperti Grup Ciputra, juga yang membidik pasar tersegmen khusus muslim atau mahasiswa yang dilakukan oleh Primaland dan PP Properti. Semuanya dapat Anda simak laporannya pada edisi ini. Selamat membaca. Salam sukses dan berkah.
Pemimpin Redaksi Property&Bank
Indra Utama