Property & Bank

Universitas Diponegoro dan Otorita Ibu Kota Nusantara Jalin Kerjasama Bidang Pendidikan

universitas diponegoro
Penandatanganan nota kesepahaman antara Universitas Diponegoro dan OIKN

Propertynbank.com – Otorita Ibu Kota Nusantara dan Universitas Diponegoro melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman yang bertujuan untuk memperkukuh kemitraan strategis di antara kedua lembaga tersebut.

Acara penandatanganan nota kesepahaman yang digelar pada Jumat (8/3/2024) tersebut dilakukan langsung oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Prof. Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D., serta Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH, M.Hum, Rektor Universitas Diponegoro.

Nota Kesepahaman ini mencakup sejumlah poin utama, termasuk komitmen untuk membangun kerangka hukum yang mendukung kerja sama di berbagai bidang, terutama pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Baca Juga : Jalin Kerjasama, Bank DKI dan Universitas Gunadarma Mudahkan Biaya Pendidikan Mahasiswa

Dalam kesempatan tersebut, Bambang Susantono menyatakan, kerja sama ini dimulai dengan penandatanganan dokumen, untuk kemudian meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat.

“Melalui inovasi dan kolaborasi, kami harapkan bahwa Otorita Ibu Kota Nusantara dan Universitas Diponegoro dapat menciptakan lingkungan akademik yang inspiratif dan memajukan penelitian yang bermanfaat bagi perkembangan wilayah dan bangsa,” jelas Bambang Susantono.

Penandatanganan nota kesepahaman ini sejalan dengan visi bersama untuk mengangkat standar pendidikan di Indonesia dan memberikan kontribusi nyata pada pembangunan masyarakat. Kemitraan ini diharapkan akan membuka peluang baru bagi seluruh lapisan masyarakat mulai dari mahasiswa, peneliti, hingga masyarakat umum dalam mengakses sumber daya dan pengetahuan yang lebih luas.

Baca Juga : Agrodana Futures Gandeng Universitas Gadjah Mada Bentuk Commodity Derivative Interest Group

“Dengan semangat komitmen dan kolaborasi, Universitas Diponegoro optimis bahwa kerjasama ini akan menjadi contoh nyata bagi upaya bersama mencapai kemajuan berkelanjutan di sektor pendidikan dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang,” pungkas Yos menutup kegiatan tersebut.

Kuliah Umum di Universitas Diponegoro

Bambang Susantono juga berkesempatan mengisi Kuliah Umum Arsitektur dengan tema Livable City sebagai Representasi dari Sustainable City di Universitas Diponegoro. Kuliah umum ini dihadiri oleh Prof. Ir. Jamari selaku Dekan Fakultas Teknik, Dr. Ir. Agung Dwiyanto, M.T. selaku Dosen Departemen Arsitektur yang sekaligus menjadi moderator dan mahasiswa di Undip.

Pada sesi paparan kuliah umum, Bambang menjelaskan saat ini dunia sedang mengalami beberapa perubahan seperti urbanisasi yang pesat, perubahan iklim, perubahan ekonomi, perubahan demografi, dan disrupsi teknologi.

universitas diponegoro
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono sedang memberikan kuliah umum di Universitas Diponegoro

Ia juga menyebutkan pada lima sampai sepuluh tahun ke depan akan terjadi pergeseran di bidang transportasi seperti adanya perubahan layanan transit dan jumlah penumpang, kendaraan listrik yang lebih terjangkau dan efisien, serta peningkatan pengguna sepeda untuk rekreasi.

Menurutnya, setiap kota perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi, termasuk IKN yang tengah dipersiapkan menjadi kota yang pintar juga kota yang ramah lingkungan.

Baca Juga : Tinggi Peminat, Ini 16 Tokoh Bakal Calon Rektor Universitas Pancasila 2024-2028

Oleh karena itu, kondisi penduduk pada sebuah perkotaan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan kota, termasuk indeks kebahagiaan penduduk. “Hal yang paling penting warga kota happy, di situlah tingkat keberhasilan kota tercapai,” ungkap Bambang.

Sehingga membangun IKN tidak hanya sekadar membangun kota dari aspek fisik saja, namun juga membangun sumber daya manusia di dalamnya.

Bambang juga menyampaikan, bahwa IKN merupakan kota pertama yang mempunyai penilaian ESG (Environmental, Social, and Governance). ESG menjadi salah satu aspek pendukung bagi IKN dalam menciptakan sebuah kota layak huni dan berkelanjutan.

Bambang menyinggung soal pendekatan 5D yang difungsikan untuk membentuk sebuah kota layak huni di masa pasca-pandemi. Pendekatan 5D tersebut terdiri dari pendekatan design (desain), density (kepadatan), diversity (keragaman), digitalization (digitalisasi), dan decarbonization (dekarbonisasi). Sehingga berdasarkan sisi keilmuan tersebut mampu menjadi panduan bagi Otorita IKN dalam menciptakan kota yang layak huni terutama di masa pasca-pandemi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *