INFO PERBANKAN – PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) meluncurkan layanan Wealth Banking baru, yang memberi nasabah solusi pengelolaan portofolio keuangan yang lengkap, serta layanan nasihat keuangan berdasarkan kepada pendekatan Smart Risk. Pendekatan ini memberikan nasihat investasi dengan mengedepankan pertimbangan risiko sebelum nasabah mempertimbangkan potensi imbal hasil investasi.
Head of Personal Financial Services and Digital Bank UOB Indonesia, Khoo Chock Seang, mengatakan, dengan menempatkan pemahaman risiko sebagai pusat nasihat keuangan, layanan ini membantu nasabah dalam mengidentifikasi tingkat toleransi risiko yang berbeda bagi setiap individu. Dari pemahaman ini, UOB kemudian dapat membahas risk appetite nasabah sehubungan dengan produk-produk investasi yang ditawarkan, serta meninjau portofolio investasi mereka.
“Melalui pendekatan ini, tim Relationship Manager secara berkala, meninjau portofolio investasi nasabah, membuat alokasi aset yang dinamis, serta menyeimbangkan antara strategi taktis jangka pendek dengan solusi investasi jangka panjang,” kata Khoo Chong Seang, di Jakarta, Kamis (28/3).
[irp]
Pendekatan Smart Risk ini, jelas Khoo Chong Seang, mencerminkan komitmen UOB Indonesia untuk membantu nasabah menghadapi siklus pasar yang berbeda dengan bijaksana, serta menyediakan solusi dan nasihat keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
“Layanan wealth banking ini ditujukan bagi nasabah kelas menengah ke atas yang memiliki jumlah saldo mulai dari Rp 100 juta sampai dengan Rp 1 miliar. Di tahun 2018, terdapat sekitar 60 juta orang atau sebesar 23 persen dari jumlah penduduk Indonesia termasuk dalam kategori masyarakat menengah ke atas,” kata Khoo Chong Seang.
Executive Director Deposit Investment Insurance Sales and Digital Banking UOB Indonesia, Victor Teja, menambahkan, selain menyiapkan tim Relationship Manager khusus, layanan ini juga menghadirkan berbagai produk keuangan, termasuk tabungan, investasi, bancassurance, Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan kartu kredit dengan berbagai keuntungan yang dapat mendukung gaya hidup masyarakat menengah ke atas Indonesia.
[irp]
“Untuk layanan wealth banking ini, kami menargetkan bisa meraih 3 persen dari segmen mass affluent yang ada di Indonesia,” kata Victor. Ia menambahkan, untuk merebut pasar mass affluent lewat layanan wealth banking baru ini, UOB menyasar kalangan profesional muda dan entrepreneur di kisaran usia antara 30 tahun hingga 45 tahun, dan memiliki pendapatan rata-rata Rp 10 juta per bulan.
“Segmen dengan nilai income Rp 10 juta per bulan, biasanya mempunya nilai rekening sekitar Rp 100 juta. Segmen inilah yang menjadi target UOB Wealth Banking,” ujarnya. Ia menambahkan, segmen tersebut sekarang sedang memasuki golden moment. Dalam arti, punya penghasilan besar dan sedang menikmati hidup. “Namun, jangan sampai di masa golden moment ini justru terlewat tanpa sempat mempersiapan keuangan untuk masa depan,” pungkasnya. (Artha Tidar)