BERITA PROPERTI-Pengusaha properti yang menjalankan profesi sebagai developer, harus memiliki pemahaman nilai-nilai kebangsaan guna mewujudkan ketahanan ekonomi bangsa. Terlebih lagi di era pasar bebas yang akan banyak bersentuhan langsung dengan pihak asing, pengusaha tidak cukup hanya memiliki wawasan bisnis, namun juga harus memiliki perspektif wawasan kebangsaan.
“Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, wawasan kebangsaan penting dipahami oleh pengusaha, mengingat pengusaha adalah penggerak roda ekonomi. REI memiliki tanggung jawab agar anggotanya tak hanya mumpuni dalam berbisnis tetapi juga punya visi kebangsaan yang kuat,” ujar Amran Nukman, Ketua DPD REI DKI Jakarta.
Dihadapan 130 orang peserta dialog Kebangsaan yang diselenggarakan REI DKI Jakarta dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), hari ini Selasa (23/2) di Gedung Lemhannas Jakarta, Amran menegaskan, sikap kenegarawanan juga harus dimiliki pengusaha. Nilai-nilai itu sudah harus ditanam di alam bawah sadar dan menjadi sikap mental seorang pengusaha realestat ke depan
Diselenggarakannya dialog Kebangsaan yang diikuti oleh pengurus REI DKI Jakarta dan sejumlah pengusaha Realestat nasional ini disambut baik oleh Ketua kehormatan REI Lukman Purnomosidi. Ia mengapreasiasi langkah REI tersebut dan sangat relevan karena tantangan perumahan dan perkotaan semakin kompleks, sehingga pengusaha REI tidak cukup hanya menguasai bisnis properti saja, tapi juga dituntut memiliki perspektif mengenai Pembangunan Nasional.
“Selain itu dalam rangka menghadapi persaingan global, menghadapi MEA juga perlu memperdalan Wawasan Kebangsaan. Saya yakin langkah ini akan berdampak positif bagi Pengurus REI dalam mendukung Pemerintah menyukseskan pembangunan Sejuta Rumah untuk Masyàrakat Berpenghasilan Rendah,” tambah Alumnus Kursus Reguler Angkatan (KRA) 33 Lemhannas itu.
Sementara itu, dalam sambutannya, Gubernur Lemhannas Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA mengatakan, perlunya memperluas wawasan kebangsaan dan cakrawala pembangunan nasional bagi pelaku ekonomi, tanpa terkecuali. “Semua pelaku usaha memiliki tanggung jawab membangun perekonomian nasional dengan komitmen kesejahteraan rakyat. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh,” ungkapnya.