Property & Bank

Diamond Land Tawarkan Produk Rp 150 Jutaan, Saatnya Milenial Investasi Properti

Webinar dengan tema PCR (Property Cuan Rising)

PROPERTIPT Diamond Citra Propertindo Tbk. (Diamond Land Development) optimis pada semester II tahun 2021 pasar mulai bergerak.

Oleh karena itu, perusahaan dengan kode emiten DADA ini, telah mempersiapkan sejumlah proyek properti, terutama yang membidik segmen kalangan milenial. Pengembang yang berdiri sejak tahun 2005 ini, memiliki karakter dan konsep produk yang berbeda mengembangkan properti. Tak kurang dari 15 proyek di berbagai lokasi sedang digarap Diamond Land.

Marketing Director Diamond Land Development Tony Hartono menegaskan, pihaknya selalu mengikuti perkembangan dan kebutuhan pasar dalam mengembangkan properti. Proyek-proyek tersebut, dipasarkan dengan harga beragam mulai dari Rp 150 juta hingga miliaran rupiah, yang meliputi landed house, apartemen, town house, aparthouse bahkan condovilla.

“Untuk produk Diamond Land dengan harga Rp 150 jutaan, kami kembangkan untuk menyasar segmen milenial. Sehingga, bagi kalangan milenial tak usah kuatir untuk membeli properti, karena kami juga memberikan kemudahan dalam pola bayar sehingga lebih memudahkan bagi konsumen milenial,” ujar Tony saat webinar bertema PCR (Property Cuan Rising), di Dave Apartment Depok, salah satu proyek Diamond Land, Jum’at(18/06).

[irp]

Lebih lanjut dijelaskan Tony, produk terjangkau tersebut adalah Gucci 1 Apartment yang berlokasi di ruas Jl Raya Bogor (Depok). Proyek yang dikembangakan Diamond Land ini merupakan bagian dari pengembangann perumahan D’Marco.

Di acara yang sama, Wakil Ketua DPP Asosiasi Real Estat Broker Indonesia (AREBI) Nurul Yaqin memuji strategi Diamond Land yang membidik kalangan milenial. Dirinya menegaskan bahwa penjualan properti dengan harga mulai dari Rp150 juta merupakan langkah yang sangat tepat untuk mendorong milenial membeli properti.

Menurut Nurul Yaqin, milenial dapat diarahkan pula sebagai investor dengan membeli dalam lebih dari satu unit dengan harga yang sangat terjangkau itu. “Untuk milenial yang baru pertama membeli properti, jangan diberikan properti harga miliaran pada tahap awal,” tegas Nurul Yaqin.

[irp]

Ditambahkan Nurul, pasar milenial dalam industri properti merupakan segmen pasar yang cukup besar sebagai pembeli rumah pertama. Saat ini, kata dia, milenial harus disadarkan karena developer tidak mau menawarkan harga yang susah dijangkau, milenial harus melihat ini adalah peluang investasi karena selepas pandemi Covid 19 harga akan terkerek naik.

Interior salah satu unit properti yang dikembangkan Diamond Land

Sementara itu, Advisor & Property Expert Novi Imelly menyatakan bahwa saat ini produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar yang akan direspon atau dibeli. “Meskipun saat ini diakui untuk apartemen ada istilah over suplay namun tetap ada transaksi. Dan transaksi yang terjadi tentunya produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan tentunya harga yang terjangkau,” tegasnya.

Sedangkan terkait pembiayaan untuk milenial, Suryanti Agustinar, Senior Vice President Non Subsidized Mortgage & Personal Lending Division PT Bank Tabungan Negara Tbk. menyarankan agar milenial melihat properti sebagai investasi dan pada awalnya bisa difungsikan sebagai tempat tinggal (end-user).

[irp]

BTN, sambung Suryanti, terus memacu bisnisnya yang fokus pada pembiayaan properti. Dengan demikian, kata dia, Bank BTN kini juga siap untuk membiayai mereka yang bermasud menginvestasikan dana mereka di properti. Dia juga menyarankan pembeli properti memilih produk yang dibangun oleh developer yang telah bekerja sama dengan perbankan.

“Disamping itu, saat ini pemerintah pun memberikan kemudahan untuk pembelian properti. Tidak hanya dalam persyaratan tapi juga kemudahan uang muka hingga keringanan pajak-pajak di sektor properti,” pungkas Suryanti.

One Response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Properti

Berita Keuangan & Perbankan

Proč petržel neroste: Šťavnatý a Nečekané výhody každodenní konzumace sušených švestek: co zjistili vědci Ručníky "měkké a nadýchané" s jedním přírodním prostředkem za