Propertynbank : Masa pandemi covid-19 menjadi tantangan bagi para pengusaha maupun pemilik gedung. Pasalnya, pandemi covid-19 ini telah berdampak pada budaya dan sistem maupun cara kerja.
Banyak perusahaan yang mengadaptasi sistem kerja fleksibel, menawarkan pilihan kepada karyawan untuk bekerja dari rumah, dari kantor, atau dari co-working hub yang menjembatani keduanya guna memberikan fleksibilitas ruang kerja bagi karyawan.
IWG, penyedia ruang kerja fleksibel terbesar di dunia, telah lama melihat tantangan ini dan membuktikan bahwa sistem kerja fleksibel dapat dilakukan, sehingga langkah selanjutnya adalah bagaimana menciptakan ruang kerja fleksibel yang permanen.
Setelah membuka empat lokasi baru di Indonesia sebagai salah satu pasar dengan pertumbuhan paling cepat di Asia Tenggara, IWG terus memberikan solusi untuk perusahaan besar, start-up, dan individu di Indonesia untuk melihat pendekatan baru dalam sistem kerja.
Lars Wittig, IWG’s VP for Sales ASEAN, South Korea, mengungkapkan, dimasa pandemi ini gagasan tentang kantor pusat yang menjadi tempat ribuan orang bekerja sudah tidak relevan lagi. Karena itu, tidak menuntup kemungkinan konsep hub dan spoke” menjadi sangat relevan di masa depan.
“Perusahaan memiliki kantor pusat yang menjadi hub dan satelit dihubungkan oleh spokes. Sehingga orang-orang dapat bekerja lebih dekat dari rumah sementara perusahaan menghemat biaya dan kantor pusat yang lebih fleksibel masih tersedia jika diperlukan,” ujar Lars Wittig pada Virtual Media Gathering : The Future of Work bersama IWG, (06/10/2021).
Lars menambahkan, system kerja remote telah berhasil dijalankan oleh berbagai bisnis, termasuk para karyawan perusahaan. Hal ini menurut Lars berdampak pada produktivitas, fleksibilitas, dan manajemen kerja yang lebih baik.
Dalam sebuah studi yang dilakukan pada Januari 2021, terungkap 83% perusahaan merasa transisi untuk bekerja secara jarak jauh telah berhasil, dan meningkat sebanyak 10% sejak Juni 2020. Ketika perusahaan melihat masa depan setelah pandemi, banyak perusahaan yang berencana untuk menerapkan sistem kerja hybrid dengan kombinasi kerja dari kantor dan kerja secara remote.
“Padahal, ketika sebelum pandemi covid-19, banyak perusahaan yang mengharuskan karyawannya untuk bekerja dari kantor. Sedangkan ketika pandemi mulai mereda, perusahaan merasa sistem kerja hybrid, di mana karyawan dapat bekerja secara remote maupun dari kantor, akan menjadi sebuah hal yang normal,” pungkas Lars.
IWG berada di garda terdepan dalam revolusi ruang kerja fleksibel selama lebih dari 30 tahun dan mengubah cara dunia bekerja bahkan jauh sebelum pandemi. Pandemi memberikan berbagai dampak sekaligus mempercepat tren yang telah berlangsung selama sekian lama.
“kami melihat bahwa dalam jangka pendek hingga menengah, perusahaan akan membutuhkan ruang yang lebih banyak namun dalam jangka panjang ketika peraturan dilonggarkan, perusahaan menginginkan ruang yang lebih kecil,” ujar Lars.
Dalam hal ini, lanjutnya, ruang kerja fleksibel atau fasilitas co-working menjadi solusi dengan biaya yang lebih efisien. Terlebih lagi, dengan banyaknya ruang kerja yang tersedia di kawasan pinggir kota yang dapat digunakan sebagai kantor cabang, karyawan tidak perlu pergi ke kawasan pusat bisnis setiap harinya.
Lars mengaku, Indonesia sebagai salah satu pasar utama IWG, tidak hanya menjadi bagian dari Asia Tenggara, namun Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di wilayah ini.
IWG menyediakan paket keanggotaan yang memberikan kemudahan membayar sesuai dengan penggunaan, solusi jangka pendekpanjang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
“IWG memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk hadir dan mulai bekerja, menawarkan ruang kerja fleksibel yang memberikan keuntungan bagi seluruh bisnis, mulai dari perusahaan multinasional hingga start-up bahkan individu,” tutup Lars.