UMUM – MicroMentors Indonesia (MMI) saat ini telah menjadi komunitas relawan mentor dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) MicroMentor terbesar di dunia.
MMI merupakan sebuah program yang diluncurkan dua tahun lalu, hasil kolaborasi Mastercard, PT Bank Commonwealth, dan Mercy Corps Indonesia. Menjangkau 27.000 UMKM dan 2.000 mentor program ini telah mencapai 50.000 interaksi UMKM dengan pendampingan relawan melalui kegiatannya.
Didukung Kementerian Koperasi dan UMKM, MMI bertujuan menghubungkan UMKM dengan mentoring bisnis dan pelatihan keamanan siber untuk mendukung target kementerian yaitu 30 juta UMKM menjadi bagian dari ekosistem digital pada tahun 2024.
MMI menjadi platform mentoring virtual gratis pertama di Indonesia sejak pertengahan tahun 2020,jumlah relawan mentor dan pengusaha yang berpartisipasi melonjak dua kali lipat dibanding tahun 2019 sejak pendiriannya. Sejak tahun lalu program ini terlihat hasil yang substansial bagi para pendaftar, dengan 91% bisnis tetap beroperasi saat ini dan 19% mengalami pertumbuhan bisnis. Hal ini menjadi angin segar bagi usaha mikro dan kecil di Indonesia yang terpukul akibat pandemi, karena menurut laporan Bank Indonesia terdapat 87,5% UMKM terdampak Covid-19 dimana 97% pekerjaan disediakan oleh usaha-usaha kecil.
[irp]
Presiden Direktur Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati mengatakan, pada tahun 2014, Bank Commonwealth meluncurkan program literasi keuangan bagi pengusaha UMKM Perempuan melalui WISE (Womenpreneur Indonesia for Sustainability and Empowerment). Hingga Mei 2021, kata dia, pihaknya telah mendukung 106.000 pengusaha UMKM perempuan melalui program Literasi Keuangan ini.
“Kami senang dapat terus mendukung pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia melalui MMI yang bekerja sama dengan Mastercard dan Mercy Corps Indonesia. UMKM berperan penting dalam mendukung perekonomian Indonesia, dan pendampingan UMKM sangat dibutuhkan agar pengembangan UMKM di Indonesia menjadi lebih kompetitif dan tangguh, terutama di situasi yang penuh tantangan saat ini sebagai dampak dari pandemi COVID-19. Kami percaya program seperti MMI akan berperan besar dalam membantu UMKM Indonesia dalam mendapatkan pelatihan dan pembinaan yang relevan berdasarkan kebutuhan spesifiknya,” ujar Lauren.
Direktur Eksekutif, Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis menjelaskan, mendukung wirausaha dan pemilik usaha sangat penting untuk pertumbuhan inklusif di Indonesia karena usaha mikro dan kecil ini menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang kurang terlayani. “Kami sangat senang dengan pertumbuhan program MMI saat ini, dan kami berharap dapat terus memungkinkan usaha mikro dan kecil mengatasi berbagai tantangan, dan mempercepat pemulihan pasca-COVID secara berkelanjutan,” kata dia.
[irp]
Sementara Country Manager, Indonesia Mastercard, Navin Jain mengungkapkan, program MMI merupakan bagian dari komitmen Mastercard terhadap Indonesia di bawah Mastercard Academy 2.0, dengan tujuan memberdayakan 100.000 masyarakat Indonesia dengan keterampilan agar berhasil dalam ekonomi digital di tanah air.
Mengingat pentingnya UMKM dalam menghadirkan lapangan kerja dan stabilitas ekonomi kepada jutaan masyarakat Indonesia, program ini akan terbukti sangat penting bagi pelaku usaha maupun mentor, baik untuk pemulihan pasca pandemi secara spesifik maupun perjalanan transformasi digital Indonesia secara umum,” ujarnya.
Memasuki tahun ketiga, MMI diharapkan dapat menjangkau 40.000 UMKM sebagai pengguna aktif di seluruh Indonesia. Program ini juga meluncurkan Sistem Pelatihan Virtualnya, di mana Mastercard akan menyediakan akses ke keahlian global. Mastercard telah menyediakan expert speaker series video yang dapat diakses tidak hanya oleh peserta program, tetapi juga oleh publik. Bank Commonwealth juga akan memberikan materi dan mentor dengan topik seputar manajemen bisnis, Sumber Daya Manusia (SDM), manajemen keuangan, dan lain-lain, serta topik lainnya dari berbagai sumber.