Propertynbank.com – Huntap (hunian tetap) di Lumajang, dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan. Huntap sebanyak 1.951 itu untuk masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy memberikan apresiasi terhadap pembangunan hunian tetap tersebut, karena proses pembangunannya cukup pesat dan masif serta diharapkan menjadi contoh untuk penanganan pasca bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Terkait hal tersebut, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengatakan, pihaknya akan bekerja keras di lapangan guna menyelesaikan pembangunan hunian tetap tersebut. Apalagi, kata dia, masyarakat yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru sangat membutuhkan hunian yang layak.
“Dengan memanfaatkan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha), kami berupaya untuk mempercepat pembangunan Huntap ini. Risha membuat proses pembangunan rumah bisa lebih cepat dan tentunya tahan terhadap gempa,” kata Iwan Suprijanto beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dijelaskan Iwan, pembangunan Huntap dilaksanakan sesuai Instruksi Presiden Joko Widodo untuk menyediakan rumah relokasi masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru atau yang berada di zona merah. Pembangunan Huntap dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR yakni Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa IV sebanyak 1.951 unit Huntap di Kabupaten Lumajang.
Sedangkan Huntap yang dibangun adalah rumah tipe 36 dan akan digunakan untuk merelokasi warga terdampak erupsi yang berasal dari tujuh desa di Kabupaten Lumajang yakni Desa Sumbersari, Desa Kebondeli Utara, Desa Kebondeli Selatan, Desa Curah Koboan, Desa Gumukmas, Desa Kamarkajang, dan Desa Kajar Kuning
Mengenai anggaran pembangunan Huntap sebanyak 1.951 unit tersebut, pemerintah menggelontorkan sekitar Rp 350,55 Milyar. Hunian tetap dibangun dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang memiliki teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat.
“Untuk pembangunan Huntap dipercayakan kepada PT. Brantas Abipraya dan PT. Hutama Karya dengan progres minggu ini 22,23 persen. Untuk itu kami targetkan pembangunannya bisa selesai sebelum Lebaran sehingga warga bisa berlebaran di rumah yang baru,” kata Iwan lebih lanjut.
Huntap Diapresiasi Menko PMK
Pembangunan hunian tetap ini mendapat apresiasi dari Menko PMK, Muhadjir Effendy, yang pada Sabtu tanggal 13 Maret 2022 lalu melakukan peninjauan program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di sekitar Gunung Semeru. Menko PMK didampingi Wakil Bupati Lumajang Sementara itu, Indah Amperawati Masdar dan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa IV Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Sultan Sidik Nasution.
Menurut Muhajir, secara umum proses rehabilitasi dan rekonstruksi rumah hunian sementara dan hunian tetap sudah berjalan sangat baik bahkan di luar ekspektasi karena prosesnya cukup cepat di lapangan. Dari 1.951 unit rumah yang akan dibangun sebagian besar sudah terlihat progres bangunan rumahnya.
“Ke depan kami berharap pola penanganan pasca bencana yang dilakukan Kementerian PUPR di Kabupaten Lumajang ini dapat menjadi contoh untuk daerah-daerah lain. Adanya pembangunan hunian tetap juga mampu membantu masyarakat terdampak bencana untuk memiliki hunian yang layak huni,” tegas Muhajir.
Adanya pembangunan Huntap ini, sambung dia, nantinya bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penghuni. Dirinya berharap pembangunan hunian tetap ini bisa segera rampung dan ditargetkan selesai sebelum Hari Raya Idul Fitri sehingga masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Semeru dapat segera menempati hunian tersebut.