
Propertynbank.com – Maraknya pengembang asing yang membangun properti di Bali, mendorong Murino Group, salah satu pengembang lokal untuk ikut menggarap peluang tersebut. Perusahaan ini memproklamirkan diri sebagai pengembang properti eksklusif di Bali, dengan pendekatan butik development, proyek berskala terbatas, desain yang dikurasi, dan positioning gaya hidup yang jelas.
CEO Murino Group, Efrat Tio mengatakan, pasar properti di Bali saat ini memang mengalami peningkatan yang sangat pesat, terlebih sejak pandemi berakhir. Lonjakannya mencapai hingga 85% dalam minat investor asing, dengan total suntikan modal mencapai USD 764 juta. Sebagian besar mengalir ke pembangunan vila-vila premium yang dikuasai oleh pengembang asing.
“Saat ini, minim pilihan untuk investor lokal yang mau berinvestasi di Bali. Saya sendiri sebagai seorang investor, beberapa kali sempat melirik properti premium yang dikembangkan oleh developer asing, namun tidak banyak yang menawarkan kepemilikan Freehold atau SHM,” ujar Efrat Tio dalam keterangannya, Selasa (17/10).

Menurut dia, ada keraguan apakah pengembang asing tersebut cukup berkomitmen secara jangka panjang untuk menjaga kelangsungan investasi properti yang ditanamkan. “Hal inilah yang mendasari, hadirnya Murino dalam pasar properti butik di Bali,” ungkap Efrat Tio.
Saat ini, kata dia, terdapat celah besar yang belum terisi, dimana tingginya minat dari investor lokal yang masih kesulitan menemukan opsi terpercaya dan berkualitas dari developer Indonesia. Banyak investor domestik, meskipun tertarik dengan desain dan kualitas proyek asing, tetap meragukan legalitas, struktur kepemilikan, serta dukungan layanan purna jual.
Baca Juga : Duo Pendiri CORE Concept Living Hadirkan Komplek Hunian Bergaya Skandinavia Pertama di Bali
“Karena alasan itu juga Murino Group muncul sebagai butik developer lokal baru yang menawarkan pendekatan berbeda, memadukan desain progresif, fungsi properti yang fleksibel, kualitas pembangunan yang kompetitif, dan yang paling penting: kepercayaan terhadap produk karya anak bangsa,” tegas Efrat Tio.
Perusahaan ini fokus utamanya adalah menciptakan properti yang bukan hanya indah dan ikonik, tetapi juga dapat dimiliki sepenuhnya oleh WNI dengan status Freehold (SHM). Dengan jaringan lokal yang kuat dan efisiensi operasional, Murino mampu menekan harga tanpa mengorbankan kualitas.
Yang membedakan dengan pengembang asing adalah, tim kreatif dan teknis Murino melibatkan arsitek, kontraktor, dan konsultan dalam negeri, yang membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing secara estetika dan teknis dengan proyek-proyek berstandar internasional.
Selain itu, Murino juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah bank nasional ternama untuk menghadirkan skema pembiayaan KPR dan opsi pembayaran fleksibel, menjadikan investasi properti di Bali kini lebih terjangkau dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia.
Proyek Perdana Murino Group
Sebagai langkah awal, Murino Group memperkenalkan The Ease Canggu, sebuah proyek lifestyle investment berkonsep wellness hospitality yang dirancang untuk generasi investor modern. Berlokasi strategis di Jl. Pantai Batu Mejan, Canggu yang hanya berjarak 9 menit berjalan kaki dari pantai, proyek ini menawarkan kombinasi fungsi ganda: sebagai tempat tinggal sekaligus aset investasi dengan potensi sewa optimal.
Baca Juga : OXO Group Gandeng Studio Precht, Kembangkan Wellness Living Di Bali
The Ease akan mencakup 25 vila dan 24 unit apartemen eksklusif, yang seluruhnya akan dikelola secara profesional sebagai boutique hotel full-service berstandar bintang 5. Skema ini memungkinkan fleksibilitas penuh bagi pemilik, baik untuk digunakan secara pribadi tanpa batasan, maupun jika disewakan tanpa repot.

Villa di The Ease dipasarkan mulai dari kisaran 10 Miliar hingga 18 Miliar Rupiah, dan Apartemen ditawarkan mulai dari 3 Miliar sampai dengan 6 Miliar Rupiah. Didukung oleh pasar sewa-menyewa yang kuat di Bali, investasi properti di komplek eksklusif ini diproyeksikan dapat menghasilkan Return of Investment atau ROI sebesar 8-12% per tahun. Dengan jumlah unit yang sangat terbatas dan potensi investasi yang cukup menggiurkan, Murino Group cukup optimis proyek ini akan menjadi rebutan para investor lokal maupun internasional.
Lebih dari sekadar properti, The Ease menghadirkan pengalaman hidup yang selaras dengan alam. Kompleks ini dikelilingi oleh hutan Eucalyptus ikonik yang tidak hanya memberi karakter estetis yang kuat, tetapi juga berfungsi alami sebagai penolak nyamuk, penyaring udara, dan peredam suara, menciptakan atmosfer yang lebih tenang, sehat, dan menyegarkan.
Konsep wellness-nya diwujudkan secara menyeluruh melalui integrasi desain dan teknologi yang dikurasi untuk memberikan manfaat kesehatan bagi penghuni, antara lain Desain Pencahayaan Bioliphic yang mengikuti ritme sirkadian tubuh untuk relaksasi dan kualitas tidur yang lebih baik,
Baca Juga : Merangkum 50 Properti, Nuanu Real Estate Bangun Kawasan Terpadu di Nuanu Bali
Sistem penyaringan air terpusat, dengan investasi Water Treatment Plant yang khusus menyaring seluruh air hingga kualitas layak minum ke setiap unit.
Lalu, Koneksi ruang dalam dan luar yang maksimal di setiap vila dan apartemen, dengan pemandangan, pencahayaan, dan bukaan langsung ke area luar yang asri. Ruang terbuka hijau dengan konsep hutan Eucalyptus, yang didesain untuk mendorong relaksasi alami dan koneksi dengan alam.
Kemudian, fasilitas Pusat Kebugaran yang lengkap dengan adanya Rooftop Pool, Sauna, Cold Plunge, Gym, dan lain-lain. Setiap aspek The Ease dirancang dengan prinsip wellness living—menggabungkan arsitektur, fasilitas, dan lingkungan dalam satu ekosistem terpadu yang mendukung keseimbangan fisik, mental, dan sosial, melalui relaksasi, rekreasi, dan interaksi antar individu.
“Proyek ini akan resmi kami luncurkan ke publik pada Agustus 2025, dan saat ini telah memasuki tahap pembangunan dengan target penyelesaian pada Desember 2026,” pungkas Efrat Tio.