
Propertynbank.com – Memasuki libur Natal 2023 dan Tahun 2024, okupansi hotel di Bali menunjukkan tren meningkat tajam. Wakil Ketua Perhimpunan dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai, Suryawijaya mengatakan, hingga saat ini tingkat okupansi hotel di Bali atau pulau Dewata ketika hari raya Natal 2023, naik rata-rata menjadi 85 persen.
Suryawijaya memprediksi jika okupansi hotel di Bali dapat menembus 95 persen hinggal 100 persen untuk tingkat hunian hotel saat mendekati tahun baru 2024. “Hari ini (Senin 25/12/2023 kemarin) lumayan sudah 85 persen dan tahun baru saya yakin bisa 95 sampai 100 persen,” kata Suryawijaya mengutip dari CNN Indonesia.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, tingkat okupansi hotel di Bali lebih tinggi di tahun 2023 saat ini. “Lebih ramai saat ini. Dulu antara 75 sampai 80 persen,” tambahnya. Dari segi length of stay atau jangka waktu berapa lama wisatawan tinggal di hotel cenderung bervariasi. Sebagian besar wisatawan domestic rata-rata tinggal selama satu minggu dan untuk wisatawan mancanegara yaitu dua minggu.

Baca Juga : Liburan Sekolah, GWK Bali Gelar Penjor Festival
“Kalau domestik kemungkinan hanya tinggal satu Minggu, kalau untuk wisatawan internasional sampai dua Minggu atau sampai tahun baru,” katanya. Puncak kedatangan wisatawan asing maupun domestik akan tiba di Bali H-3 atau tiga hari sebelum tahun baru.
Selanjutnya, untuk kedatangan wisatawan mancanegara yang melewati Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saat ini perhari sekitar 18 ribu dan untuk domestik di angka yang sama dan belum lagi wisatawan yang menggunakan jalur darat. “Kalau puncaknya itu tanggal 28 Desember 2023. Kalau kunjungan wisatawan mancanegara itu 18 ribu per hari kalau wisatawan domestik yang lewat airport sudah hampir sama,” tambahnya.
Dia juga menyatakan tarif harga hotel memang sudah ada kenaikan sekitar 10 hingga 15 persen, “Memang trennya begitu untuk harga ada yang naik 10 persen dan 15 persen,” tutupnya.
Okupansi Hotel di Bali Naik Khususnya Nusa Dua
Tingkat okupansi hotel di Bali khususnya di kawasan The Nusa Dua di Kabupaten Badung, Bali saat ini juga ikut naik dan sudah mencapai 73 persen saat periode Natal 2023 dan tahun baru 2024. “Okupansi itu meningkat 3,28 persen jika dibandingkan periode (yang) sama (tahun) 2022 yang mencapai 70,68 persen,” kata General Manager The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita, dikutip dari Antara.
Ardita melanjutkan, jumlah tamu wisatawan mancanegara yang menginap di kawasan seluas 250 hektar ini terpantau telah meningkat sejak Jumat (22/12/2023). Pihaknya juga memprediksi adanya kemungkinan kenaikan tingkat okupansi lantaran masih ada waktu menjelang libur Nataru.
Adapun tingkat hunian di The Nusa Dua, Ardita mengatakan terpantau stabil selama dua bulan menjelang akhir tahun 2023. Pada November 2023, contohnya, tingkat hunian kawasan ini mencapai 63 persen.
Baca Juga : Kabar Baik ! Industri Perhotelan Tahun 2024 Diprediksi Makin Pulih
Salah satu penyebab tingkat hunian tersebut tercapai adalah kegiatan pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE) yang kerap diadakan di kawasan ini. Sepanjang tahun 2023, tingkat okupansi di kawasan yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) ini berkisar dari 60 sampai 80 persen, dengan tingkat okupansi tertinggi terjadi dari Juli hingga September yang sebesar 84 persen.
Sebagai informasi, The Nusa Dua memiliki sekitar 22 hotel bintang lima dan vila, dengan kapasitas ruang pertemuan mencapai kira-kira 21.000 orang. Selain akomodasi, kawasan ini juga sering memiliki tempat wisata. Salah satu tempat wisata seperti Waterblow yang menawarkan pemandangan ombak menghantam karang. Pada November 2023, jumlah kunjungan wisatawan ke Waterblow tercatat mencapai 3.807 orang, atau naik 54 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 dengan 2.472 orang. (Nabilla Chika Putri)